Menjelang akhir bulan Maret 2019, Fakultas Teknologi Informasi UKDW menggelar seminar dengan mengambil tema “Blockchain Technology & Digital Assets”. Acara ini menghadirkan pembicara dari BotxCoin yaitu Agusman Surya dan Randi Setiadi Liu, para pakar di bidang bitcoin. Dekan Fakultas Teknologi Informasi UKDW, Budi Susanto, S.Kom., M.T., turut hadir dan menjadi moderator dalam seminar yang sangat menarik ini.
Dalam sesi pertama, Agusman Surya membahas tentang bitcoin. Bitcoin adalah salah satu cryptocurrency yang pada dasarnya adalah sebuah mata uang digital. Bitcoin dapat juga digunakan sebagai komoditas investasi seperti emas. Kita bisa membelinya saat harganya murah, dan menjualnya ketika harganya semakin tinggi. Namun sejauh ini, belum ada aturan spesifik yang mengatur tentang cryptocurrency sebagai komoditi investasi.
Blockchain adalah sebuah teknologi buku besar untuk mencatat semua data dengan cara terdistribusi, dan cryptocurrency merupakan salah satu implementasi daripada blockchain. Blockchain sulit untuk diheck karena saling terhubung dan tercatat pada semua node. Data tersebut menyebar, person to person dan jejak digital tidak bisa dihilangkan. Karena data tersebut meninggalkan trace terbuka untuk publik maka dibutuhkan sebuah kepercayaan. Dalam blockchain tidak ada pihak otorisasasi, yang ada adalah pihak yang mengkonfirmasi. Di era sekarang, yang kita pakai adalah centralize, yaitu ada pihak yang mengatur dari berapa banyak blockchain.
Agusman menyatakan bahwa bitcoin salah satu jenis dari cryptocurrency yang tidak paling mahal marketnya walaupun paling populer, sehingga semakin banyak koin lain yang baru. Lalu mengapa bitcoin bisa menjadi mata uang? Karena bitcoin memiliki nilai dan bisa untuk melakukan transaksi. Pada saat bitcoin dikirim, membutuhkan konfirmasi dari buku besar komputer. Biaya konfirmasi itu perlu dibayar yang disebut dengan mining. Biaya transaksi perhari tersebut dikumpul dari sekian juta transaski dikirimkan ke penambang sehingga menjadi sebuah koin. Di dalam dunia bitcoin ada 2 istilah, yaitu koin dan token. Koin memiliki platform blockchain. Koin memiliki batas dan bisa ditambang. Koin cenderung bersifat transfer dan disimpan. Sedangkan token dibuat dari teknologi koin tersebut. Token sudah ditentukan berapa dan tidak bisa ditambang. Token memiliki suatu fungsi seperti bermain game di Timezone. Akan tetapi tidak semua token berfungsi di semua proyek.
Pada sesi kedua, Randi Setiadi Liu membahas lebih detil mengenai produk dari perusahaan BotxCoin. Dijelaskan bahwa dengan adanya robot maka pengguna tidak perlu memantau setiap detik. Karena robot terus melakukan proses setiap 12 detik selama 24 jam 365 hari nonstop; kecuali pulsanya habis. Pada saat robot sudah bisa menghasilkan keuntungan, maka akan ada pembagian hasil.Dimana setiap keuntungan akan diambil 20% oleh pihak BotxCoin, disitulah letak demand market. Randi mengatakan bahwa bisnis sekarang cenderung adalah bisnis online. Kaum milenial diharapkan bisa mengikuti bahkan mengembangkan lebih jauh, karena mereka lebih mudah mengerti hal baru dan tidak gaptek. Sebagai pelaku bisnis harus bisa menerima perubahan, karena jika tidak maka akan kalah dari perusahaan online.
Seminar diakhiri dengan acara bagi-bagi doorprize dari BotxCoin kepada mahasiswa, serta pemberian hadiah sebesar masing-masing satu juta rupiah bagi 3 orang mahasiswa yang beruntung. Sebagai penutup dan rasa terimakasih, FTI UKDW dan BotxCoin saling memberikan kenang-kenangan.(debo)