Biro Kerjasama dan Relasi Publik Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta (Biro IV UKDW) bekerjasama dengan Biro Kerjasama dan Hubungan Internasional Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga (BKHI UKSW) mengadakan webinar bertajuk “Penggalangan Kerjasama dengan SES, Jerman” pada hari Rabu , 7 April 2021. Pembicara yang diundang dalam webinar ini adalah Adam Pamma yang menjabat sebagai country representative of Senior Experten Service (SES) Germany.
Pdt. Handi Hadiwitanto, Ph.D., Wakil Rektor Bidang Pengembangan Kapasitas SDM dan Jejaring (WR IV) UKDW dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi UKDW dan UKSW untuk menjajaki beberapa kemungkinan kemitraan. “Kita akan lihat kemungkinan kerja sama apa yang bisa kita lakukan dengan SES, baik dalam hal manajemen maupun yang berhubungan dengan akademik. Ini penting karena kerja sama merupakan bagian esensial dari kinerja perguruan tinggi,” ujarnya.
Joseph Ernest Mambu, S.Pd., MA, Ph.D., selaku Pembantu Rektor IV Bidang Kerjasama Kelembagaan dan Internasionalisasi UKSW, dalam sambutannya juga mengingatkan bahwa sivitas akademika perlu mewujudkan makna program Merdeka Belajar Kampus Merdeka di setiap aktivitas. “Untuk dapat melakukan terobosan dan melaksanakan program-program untuk mendukung Kampus Merdeka diperlukan jejaring, dan kerjasama internasional menjadi bagian yang esensial. Kerjasama yang sudah ada perlu ditingkatkan, dan perlu juga dirintis kerjasama baru. Semoga kegiatan ini dapat membantu kita untuk berkolaborasi dengan 100 QS University dan perusahaan atau LSM di Jerman. Semangat yang harus kita jaga adalah kita tidak ingin terkekang dan harus melindungi budaya kita sambil membuka diri untuk belajar tentang budaya lain,” katanya.
Mengawali presentasinya, Adam Pamma memperkenalkan SES sebagai salah satu institusi di Jerman yang mengimplementasikan kebijakan kerjasama internasional Jerman. Awalnya, lembaga ini didirikan untuk para ahli dan eksekutif Jerman yang telah memasuki usia pensiun untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan memberikan pelatihan kepada pekerja muda atau fresh graduate. Dalam perkembangannya, Pemerintah Jerman melihat bahwa program ini berpotensi sebagai salah satu instrumen kerjasama dengan negara mitra. “Saat ini terdapat sekitar 13.000 tenaga ahli dengan berbagai latar belakang pendidikan seperti guru besar, peneliti senior, praktisi industri, pelatih pendidikan vokasi, dan medis yang ingin berbagi ilmu dan pengalaman dengan negara lain agar dunia menjadi lebih baik,” imbuhnya.
Adam mengatakan, prosedur untuk meminta bantuan ahli Jerman melalui SES cukup sederhana. Sebuah institusi dapat melamar dengan mengirimkan formulir permintaan atau proposal ke SES. Saat mengisi formulir permintaan, lembaga harus dengan jelas menyatakan tujuan yang ingin dicapai, kriteria ahli yang mereka butuhkan, dan tugas ahli. SES kemudian akan memverifikasi permintaan tersebut dan jika semuanya baik-baik saja, SES akan mencari pakar yang cocok di database-nya dan mengirimkan CV pakar tersebut untuk ditinjau oleh lembaga yang meminta. Jika disetujui, kontrak dan undangan resmi akan diproses. Surat undangan diperlukan untuk aplikasi visa. Setelah semuanya selesai, ahli akan ditugaskan ke lembaga peminta dan melakukan penugasan sesuai kontrak. Di akhir penugasan akan dilakukan evaluasi. Dimungkinkan juga untuk memiliki program tindak lanjut, apalagi jika kerjasama sebelumnya berjalan dengan baik.