Menyikapi dampak negatif pandemi Covid-19 terhadap perekomian warga, Pemerintah Kabupaten Bantul membuat program inovasi bernama SEROJA (sehat ekonomi karo jamu) yang fokus pada upaya penanggulangan kemiskinan dan pengembangan sentra jamu di Bumi Projotamansari. Program ini berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Kabupaten Bantul Tahun 2021 yaitu “Mempercepat Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural”.
Berkaitan dengan hal tersebut, Fakultas Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta terlibat secara aktif dalam proses perencanaan, pelaksanaan penelitian dan pengembangan, serta mendapat mandat untuk melakukan pendampingan pelaksanaan program SEROJA di Kecamatan Piyungan. Dalam pelaksanaannya, Fakultas Bioteknologi UKDW juga bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, Puskesmas Piyungan, dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Dukuh Ngelosari yang ditunjuk sebagai lokasi sentra pengembangan program SEROJA di Kecamatan Piyungan.
Drs. Djoko Rahardjo, M.Kes., Dosen Fakultas Bioteknologi UKDW selaku Pendambing Program SEROJA, menuturkan program yang dilakukan di Piyungan ini fokus pada pengembangan taman obat keluarga (TOGA). “Harapannya percontohan ini dapat menjadi role model konservasi keanekaragaman hayati, khususnya kekayaan tanaman obat kita berbasis masyarakat (Padukuhan). Pembuatan Taman TOGA berbasis kampung merupakan pilar penting dalam mendukung peningkatan kesehatan, ekonomi, dan konservasi keanekaragaman hayati tanaman obat. Selain pengembangan taman toga, juga dilakukan pelatihan dan pendampingan KWT meliputi proses pengolahan, packaging, pemasaran digital, serta pengembangan desa wisata berbasis konservasi dan edukasi jamu,” terangnya.
Lebih lanjut Djoko Rahardjo menjelaskan program SEROJA dilaksanakan di 19 Padukuhan yang berada di 9 kapenawon (kecamatan). Pelaksanaan program SEROJA di beberapa wilayah telah mampu meningkatkan kemampuan KWT dalam pengolah jamu, meningkatkan pendapatan, dan penyerapan tenaga kerja. “Lewat program ini, Pemda Bantul berhasil masuk verifikasi penilaian tahap III (10 besar) tingkat Kabupaten Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tahun 2022. Program SEROJA diharapkan mampu menggerakan perekonomian akar rumput dan pelaksanaan program secara kolaboratif dapat menjadi inspirasi bagi pelaksanaan program-program lainnya untuk mewujudkan Bantul Sehat, sehat ekonomi dan sehat masyarakatnya,” ungkapnya.
Verifikasi penilaian dilakukan secara online oleh Tim dari Bappenas Bantul pada tanggal 28 Maret 2022 yang diikuti oleh Bupati Bantul, Sekda Bantul, Ketua DPRD Bantul, semua unsur SKPD Bantul, perguruan tinggi mitra, pengusaha, dan kelompok masyarakat. Selanjutnya verikasi hari kedua dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2022 dengan peninjauan langsung ke sentra pengembangan jamu dan taman TOGA di Padukuhan Watu Argomulyo Sedayu, Padukuhan Kliringan, Padukuhan Canden Jetis, dan berakhir di Taman TOGA Ngupoyo Sehat di Padukuhan Ngelosari Kecamatan Piyungan. (F.Bio/DR)