Untuk pertama kalinya Laboratorium Sejarah, Kajian Teknologi dan Desain – Fakultas Arsitektur dan Desain (FAD) Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) menyelenggarakan kegiatan Telusur Tilik Telisik (sebuah kegiatan ekskursi) yang dibuka untuk kalangan umum pada tanggal 8-9 Februari 2019. Telusur Tilik Telisik ini rencananya akan dilakukan secara serial dan tematik.

Sebanyak 54 peserta yang terdiri dari akademisi, arsitek, mahasiswa arsitektur yang berasal dari berbagai daerah (Yogyakarta, Surabaya, Sidoarjo, Jakarta dan Semarang) melakukan kunjungan ke enam karya Romo Mangun yang berada di D.I. Yogyakarta dan Jawa Tengah, yaitu Wisma Salam, Rumah Tinggal Arief Budiman, Gereja Katolik Santa Maria Assumpta, Wisma Kuwera, Goa Maria Sendangsono, dan Permukiman di Tepi Kali Code.

Pada hari pertama, peserta diajak mengunjungi Wisma Salam, Rumah Tinggal Arief Budiman dan Gereja Katolik Santa Maria Assumpta, kemudian dilanjutkan dengan diskusi di Ndalem Tjakraatmadjan Nyutran pada malam harinya. Diskusi ini merupakan forum untuk berbagi pengalaman antara generasi yang pernah mengalami dan terlibat secara langsung dengan Romo Mangun dan generasi yang hanya berkesempatan melihat karya Romo Mangun saja. Sedangkan pada hari kedua, peserta mengunjungi Wisma Kuwera, Goa Maria Sendangsono, dan Permukiman di Tepi Kali Code.

Karya-karya Romo Mangun ini memang merupakan karya yang sudah lampau, akan tetapi tujuan kegiatan ini bukanlah sekedar melakukan romantisme atas karya-karya yang sudah lampau tersebut. Namun, dengan mengunjungi karya-karya tersebut, kita diajak untuk menggali, menafsir, dan membuat relevan pemikiran-pemikiran arsitektural beliau untuk masa kini.

Kegiatan ini juga merupakan upaya untuk membangun ‘jembatan’ antar generasi, khususnya yang berkait dengan bagaimana Y.B. Mangunwijaya berarsitektur. Ekskursi ini bukan seperti ‘guided tour’ dimana peserta didera dengan berbagai informasi tentang obyek yang dikunjungi. Ini lebih sebagai perjalanan reflektif pencarian untuk secara bersama ‘membaca’ ulang arsitektur Y.B. Mangunwijaya. Ini sebuah perjalanan untuk belajar memaknai dan mencari apa relevansinya dengan keberadaan kita saat ini.

Pin It on Pinterest

Share This