Prodi Akuntansi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta pada semester gasal tahun ajaran 2022/2023 ini, melalui mata kuliah Pengauditan 2 dengan dosen pengampu Christine Novita Dewi, S.E, M.Acc, Ak untuk pertama kalinya menerapkan Project Based Learning (PJBL) dalam kegiatan belajar mengajar. PJBL merupakan model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan yang menggunakan media. Dimana mahasiswa melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk pembelajaran.
Penerapan PJBL ini dilakukan dengan menggandeng sepuluh mitra untuk bekerjasama. Mitra yang bekerjasama diantaranya Pondok Pesantren Aswaja Nusantara, Paroki Maria Marganingsih Kalasan, PT. Visi Mata Bima Perkasa, PT. Dagangan Karya Indonesia, CV. Klick Digital Printing, CV. Ekost, 52 Five Two Homestay, Blotan Asian Art, YPPN Budya Wacana Yogyakarta, dan Yayasan Bopkri Yogyakarta. Mitra-mitra tersebut terdiri dari lembaga pendidikan, perusahaan, UMKM, dan tempat ibadah yang berlokasi di DIY.
Pelaksanaan PJBL pada kelas Pengauditan ini melibatkan dua kelas paralel yang masing-masing kelas terdiri dari lima kelompok. Setiap kelompok yang didampingi satu mitra, akan mengerjakan project di masing-masing mitra selama satu semester. Total mahasiswa yang terlibat pada project mata kuliah Pengauditan 2 ini sejumlah 34 mahasiswa.
Seminggu sekali mahasiswa akan melakukan observasi, wawancara dan kunjungan ke masing-masing mitra. Kemudian mahasiswa akan menuangkan hasilnya dalam bentuk laporan kemajuan. Di kelas mata kuliah Pengauditan 2, mahasiswa akan melakukan presentasi laporan kemajuan yang berasal dari kunjungan tersebut. Selama proses presentasi tersebut dosen pengampu akan memberikan masukan dan saran atas hasil laporan kemajuan yang dibuat oleh kelompok PJBL.
Proses PJBL ini diawali dengan pertanyaan-pertanyaan yang mencoba untuk dipecahkan oleh mahasiswa dan dicari solusinya, kemudian pada akhir perkuliahan mahasiswa akan menganalisis proses bisnis yang terjadi pada masing-masing mitra, mencari risiko bisnis yang muncul atau yang dimiliki oleh mitra dan membantu memberikan rekomendasi terkait dengan risiko bisnis yang terjadi.
Mahasiswa memberikan rekomendasi berdasarkan sistem pengendalian internal yang sudah dipelajari pada saat proses perkuliahan di kelas yang kemudian diterapkan pada masing-masing mitra. Ada beberapa kelompok PJBL yang membuat pedoman terkait dengan sistem pengendalian internal di mitranya tersebut. Mereka membuat sistem informasi akuntansi yang sesuai dengan standar pengendalian internal.
Pada pengerjaan PJBL dilakukan dengan tiga tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi atau output. Tiap-tiap mitra memiliki karakteristik yang berbeda-beda maka dari itu masing-masing kelompok melakukan tahap pelaksanaan yang berbeda juga baik itu terkait dengan pendekatannya maupun cara menganalisis risiko bisnis yang muncul. Mahasiswa yang terlibat pada proses pelaksanaan harus memiliki kemampuan problem solving sehingga mahasiswa mampu dalam menghadapi perubahan atau kendala yang dihadapi di lapangan.
Filipus Pandito selaku salah satu mahasiswa yang terlibat dalam pelaksanaan PJBL berbagi pengalamannya di mitra PT. Visi Mata Bima Perkasa. Ia menyampaikan bahwa mitra mengalami kendala terkait dengan komunikasi terhadap perwakilan mitra (manajer dan direktur). “Kami pada saat pertama kali melakukan kunjungan di kantor PT. Visi Mata Bima Perkasa merasa sedikit grogi dan bingung karena saya sendiri belum pernah berinteraksi dengan pihak korporat apalagi yang memiliki jabatan di sebuah perusahaan,” terangnya.
Filipus Pandito menjelaskan untuk memberikan solusi atau rekomendasi ke mitra, biasanya dirinya bersama kelompoknya akan berdiskusi dengan dosen dan asisten dosen pada saat proses perkuliahan di kelas. “Pada saat kunjungan kami harus melakukan analisis terkait dengan proses bisnis yang terjadi di mitra lalu kami harus memberikan feedback atas hasil dari analisis tersebut, ketika kami bingung hendak memberikan feedback apa biasanya kami akan mendiskusikan kepada dosen pengampu dan asisten dosen agar hasil dari laporan kemajuan kami optimal. Puji Tuhan dosen dan asisten dosen membantu kami dalam mengerjakan project tersebut,” terangnya.
Dengan diadakannya program atau metode belajar berbasis project diharapkan mahasiswa Prodi Akuntansi khususnya pada kelas pengauditan 2 dapat mengimplementasikan teori-teori yang telah didapatkan di kelas ke dalam sebuah project berbasis studi kasus. Mahasiswa akan dilatih untuk menjadi kritis dan mampu memecahkan masalah sehingga ketika lulus dapat terjun ke dunia kerja. “Dari pelaksanaan Project Based Learning pada mata kuliah pengauditan 2 diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mempersiapkan mental dan kemampuan problem solving pada saat mahasiswa terjun di dunia kerja,” ujar Christine Novita Dewi, S.E, M.Acc, Ak selaku dosen pengampu. [FPFS]