Mahasiswa Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Kota yang berlokasi di Kelurahan Bausasran, Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta. Program yang berlangsung dari tanggal 6 Januari – 22 Februari 2020 ini berupaya mengembangkan Kampung Sayur Bausasran menjadi kampung mandiri pangan dan ekowisata kota.
Valentcio Luwiska W, mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen Angkatan 2017 Fakultas Bisnis UKDW, salah satu anggota peserta KKN menyebutkan bahwa kelompoknya yang terdiri dari mahasiswa Prodi Manajemen dan Prodi Biologi berhasil menggiatkan kelompok tani yang disebut Kelompok Bustan Adi (Bisa Urip Sehat Saka Ati lan Tanduran) di RW 11 Desa Bausasran.
“Program kelompok kami selama kegiatan KKN Tematik Kota Gemah Ripah ini antara lain bakti sosial, pembuatan hidroponik, tempat sampah organik dan non organik disertai penjelasan cara mengelola sampah organik menjadi pupuk organik, serta membuat peternakan lalat tentara hitam/black soldier fly (BSF). BSF ini dapat mengurai sampah organic, bahkan dapat menghasilkan nilai ekonomis yang tinggi. Selain itu kami juga memberikan penyuluhan seperti bagaimana cara memanfaatkan daun pepaya yang sudah menguning sebagai pestisida untuk mengusir hama dan penyuluhan tentang kewirausahaan dengan mengoptimalkan fasilitas yang tersedia,” papar Valentcio.
Lebih lanjut Valentcio mengungkapkan bahwa Kampung Sayur Bausasran memiliki potensi menghasilkan profit dengan menjual dan membuat produk sayur-sayuran yang segar dengan berbagai jenis sayur yang ada. “Kami juga memiliki target bersama warga RW 11 untuk menanam 200 pepaya california di dalam pot. Kami berharap program yang telah disosialisasikan tersebut terus berlanjut meski program KKN telah berakhir, sehingga Kampung Sayur Bausasran semakin maju dan berkembang,” ungkapnya.
Sementara itu Jonathan Herdioko, S.E., M.Si., Dosen Fakultas Bisnis UKDW yang bertindak sebagai salah satu dosen pendamping KKN Tematik Gemah Ripah, mengungkapkan meskipun Kampung Sayur Bausasran terletak di tengah kota, potensi untuk mengembangkan produk pertanian di lahan sempit sangat besar. “Banyak program mahasiswa kami yang bisa diterapkan seperti program digital marketing, manajemen keuangan keluarga, pembuatan kompos, hingga penambahan pilar-pilar untuk dijadikan lorong yang dihiasi aneka sayur dan buah. Program-program ini diharapkan dapat menaikkan perekonomian warga lewat promosi wisata kampung kota,” pungkasnya. (F. Bisnis/Valentcio)