Pada tanggal 24-26 Agustus 2018, para mahasiswa program studi Arsitektur yang mengambil mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur (SPA) 05 mengikuti kegiatan joint studio yang berlangsung di Kota Cirebon. Kegiatan tersebut diikuti 81 mahasiswa peserta mata kuliah SPA 05, 4 asisten dosen, dan 3 dosen pendamping yaitu Ferdy Sabono, S.T., M.Sc., Dr.-Ing. Gregorius Sri Wuryanto, S.T., M.Arch., serta Dr.-Ing. Wiyatiningsih, S.T., M.T.. Joint studio tersebut merupakan kegiatan kolaborasi perkuliahan studio arsitektur antara Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) dengan Universitas Pelita Harapan (UPH) Jakarta guna mencari permasalahan dan menggali potensi Kota Cirebon yang kemudian dijadikan sebuah proyek besar selama satu semester. Selain itu, adanya joint studio juga bertujuan untuk menambah pengalaman perkuliahan mahasiswa dengan saling berbagi ilmu dan cara kerja antar universitas. Kegiatan joint studio sudah berlangsung selama 3 tahun, tahun pertama dilaksanakan di Kotagede, Yogyakarta, kemudian tahun kedua dilaksanakan di Lasem, Jawa Tengah, dan sekarang pada tahun ketiga dilaksanakan di Cirebon, Jawa Barat.
Tema besar yang menjadi pembahasan dalam joint studio ini ialah “Urban Infill in the Heritage City of Cirebon” dengan mempertimbangkan Kota Cirebon sebagai konteks lokal yang mencakup berbagai aspek seperti ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan untuk menghasilkan karya desain arsitektural yang kontekstual, mampu menjawab permasalahan yang aktual, serta berorientasi pada keberlanjutan lingkungan. Mahasiswa diterjunkan ke empat lokasi yang menjadi bahan pembahasan dan penentuan lahan proyek studio, yaitu di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan, Pelabuhan Barang Cirebon, Kraton Kasepuhan, dan Kota Lama. Mahasiswa kemudian mengidentifikasi dan menganalisis isu permasalahan arsitektur dalam konteks urban yang ditemukan.
Pada hari pertama, seluruh peserta joint studio mengunjungi keempat lokasi dengan durasi satu hingga dua jam pada tiap lokasi. Di hari kedua, mahasiswa UKDW dan UPH mengikuti kuliah umum yang dipaparkan oleh Dosen UPH. Kuliah tersebut membahas perilaku arsitek untuk membaca konteks permasalahan kota dengan memberikan beberapa contoh proyek dan dilanjutkan dengan diskusi antar mahasiswa secara berkelompok sesuai lokasi yang dipilih. Pada diskusi tersebut, para mahasiswa membahas hasil survei selama satu hari sebelumnya sekaligus menganalisis permasalahan dan potensi yang ada di wilayah masing-masing. Selain itu, mahasiswa juga dapat saling mengetahui metode pembelajaran dan cara bekerja dari masing-masing universitas. Kegiatan hari kedua ditutup dengan pemberian kenang-kenangan dari setiap universitas, kemudian para mahasiswa kembali ke wilayah masing-masing untuk melanjutkan survei. Pada hari ketiga, mahasiswa UKDW mengunjungi Keraton Kasepuhan Cirebon untuk menambah pengetahuan umum mengenai Kota Cirebon dan kembali ke Yogyakarta pada siang hari. [Carol Audie]