Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana (FK UKDW) menyelenggarakan Upacara Sumpah Dokter Indonesia pada Sabtu, 21 Juli 2018 di Kapel Gedung Hagios. Hal ini menjadi momen penting bagi UKDW khususnya FK karena kembali melantik dokter baru.
Acara dihadiri oleh Rektor dan para Wakil Rektor UKDW, Dekan dan Senat FK UKDW, Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Ketua Ikatan Dokter Indonesia Wilayah D.I.Y diwakili oleh Sekretaris, para Wakil Dekan FK UKDW, Ketua serta Sekretaris Prodi Pendidikan Dokter, Direktur RS Bethesda dan para dokter yang pembimbing klinik, Kepala Bagian di lingkungan FK, dosen dan staf administrasi di lingkungan FK serta keluarga dan para sahabat serta rekan seperjuangan dari dokter yang dilantik.
Dekan FK UKDW melantik dan mengukuhkan lulusannya sebanyak enam orang dokter yaitu dr. A.Dimas Suryo Wibowo, dr. Albertus Dimas Aji, dr. Aprilia Dini Indrayana, dr.Cindy Tamara, dr. Gratiana Kartika, dan dr. Sherly Wira, dimana para dokter tersebut telah menyelesaikan seluruh kegiatan studi selama Pendidikan Kedokteran (S.Ked) dan juga Profesi Dokter yang ditempuh selama kurang lebih enam tahun serta lulus Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) yang meliputi ujian Computer Based Test (CBT) dan Ujian OSCE pada Batch Mei 2018 lalu.
Perwakilan dokter yang dilantik dr. Sherly Wira, mengatakan ini merupakan langkah awal dalam menjalankan tugas untuk mengabdi kepada masyarakat. Ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh dosen, dokter, keluarga besar FK UKDW, keluarga besar RS Bethesda, dan semua pihak yang telah membantu dalam membagikan ilmu, membimbing serta mendukung dalam pencapaian untuk menjadi seorang dokter. Tidak lupa ucapan terima kasih juga diucapkan kepada orang tua serta keluarga yang telah mendukung dalam pencapaian ini. “Gelar dokter kami semua di sini, kami persembahkan untuk keluarga besar kami masing-masing,” ungkapnya.
Perwakilan orang tua wali yaitu Mulia Ramli mengucapkan terima kasih kepada seluruh sivitas akademika UKDW atas segala hal yang telah diberikan karena akhirnya keenam dokter tersebut dapat menggapai cita-citanya sebagai seorang dokter. Ia juga memohon maaf jika ada kesalahan atau kekhilafan dari putra-putri mereka dalam perjalanannya menuntut ilmu di UKDW. “Kami sangat berbahagia dan berbangga hati atas pencapaian FK UKDW dalam perjalanannya selama ini sudah menelurkan ratusan dokter yang telah bekerja dan mengabdi di pelbagai daerah di Indonesia, dimana anak-anak kami merupakan bagian dari pelantikan dokter periode ke IX dari FK UKDW. Dapat dilihat perkembangannya sangat pesat dimulai dari fasilitas yang semakin memadai dan juga akreditasi B yang telah diraih,” ungkapnya.
Dekan FK Prof. Dr. dr. Jonathan Willy Siagian, Sp. PA mengatakan para dokter baru ini diharapkan mampu melayani masyarakat maupun manusia secara individu dan mampu menjalin relasi yang baik dengan orang-orang di sekitarnya. “Kami sangat bersyukur bisa kembali melantik dokter baru. Saya harap lulusan FK UKDW dapat menjadi dokter yang berkualitas. Bukan hanya dalam kualitas profesional tetapi juga dalam kualitas mental dan moral. Karena dokter adalah sosok yang dianugrahi kelebihan untuk menolong sesama manusia. Menolong sesama adalah suatu karunia dan tugas yang sangat mulia,” lanjutnya.
Banyak harapan dituai dalam pesta syukur Upacara Sumpah Dokter Indonesia periode IX ini. Baik para orang tua, keluarga, pihak universitas serta para dosen dan dokter yang membimbing berharap positif akan masa depan pembangunan kesehatan di Indonesia. Dokter, selain harus memiliki ilmu kedokteran yang unggul juga harus bisa bersosialisasi di masyarakat, bisa paham permasalahan-permasalahan di masyarakat. Sebab pembangunan kesehatan bukan hanya mengobati orang sakit, pembangunan kesehatan sejatinya adalah bagaimana menjaga orang sehat tetap sehat. Itulah paradigma sehat. Keenam dokter tersebut diharapkan tetap memegang teguh nilai-nilai Duta Wacana saat menjalankan tugas sebagai dokter, sebagaimana kalimat sumpah yang diikrarkan mereka dengan sepenuh hati: “Saya akan membaktikan hidup guna kepentingan pri kemanusiaan!”