Rabu Abu merupakan awal tanda masa Pra Paskah yang ditandai dengan Ibadah Rabu Abu. Di tahun 2024 ini, pada hari yang sama terjadi sebuah peristiwa besar di Indonesia, yaitu PEMILU. Banyak gereja mengadakan Ibadah Rabu Abu di hari Selasa atau bahkan di hari Senin, seakan terkesan memelintir acuan dari kalender liturgi Gerejawi. Setelah berunding dengan Pendeta Universitas serta Pembawa Firman, Campus Ministry UKDW memutuskan untuk tetap melakukan Ibadah Rabu Abu di hari Rabu, tanggal 14 Februari 2024. Dalam Ibadah Rabu Abu tersebut, juga dilakukan ritual penorehan abu sebagai simbol pertobatan. Saat abu ditorehkan di dahi tiap umat yang hadir mengucapkan, “Bertobatlah dan percayalah pada Injil” atau diktum “Ingatlah bahwa engkau adalah debu, dan engkau akan kembali menjadi debu.”
Di awal khotbahnya, Pdt. Daniel K. Listijabudi, Ph.D. memaparkan beberapa peristiwa yang terjadi pada hari ini sebagaimana sempat disinggung dalam akhir khotbah Pembukaan Semester oleh Pdt. Prof Tabita Kartika Christiani Ph.D., yaitu Kasih Sayang, Kasih Abu, dan Kasih Suara (Three Junctions). Pdt Daniel juga menambahkan Kasih Ang Pao, karena masih dalam masa Perayaan Imlek (Four Junctions). Nah, dari berbagai peristiwa seperti ini bisa menjadi realitas yang kreatif atau bisa menjadi bahaya bagi iman. Bacaan Alkitab yang diambil dalam Ibadah Rabu Abu ini adalah dari Yohanes 2:13-21. Bacaan ini mengantarkan kita untuk menemukan titik persilangan (junction) yaitu antara tradisi ritual bait Allah dan upaya Tuhan Yesus untuk membidik bahwa dalam tradisi ritual ada percampuran yang menurut Tuhan Yesus tidak betul. Kita semua diajak untuk mengawali renungan Pra Paskah ini untuk mengenali lapis demi lapis dalam diri kita, dan memiliki kemampuan self-transcendence. Menurut bacaan ini, hidup rohani kita bisa meningkat jika kita menggarap apa yang ada dalam kelemahan kita. Maka kita diharapkan melakukan aksi pantang dengan hal yang kita anggap dalam diri kita paling lemah, dengan demikian self-transcendence bisa terjadi dalam proses pertumbuhan spiritual.
Ibadah Rabu Abu ini bekerjasama dengan Tim Doa dengan Nyanyian dari Taizé (DNTZ) UKDW yang berada di bawah naungan Campus Ministry UKDW. Keseluruh ibadah memang dikemas secara semi meditatif, yang menggunakan banyak nyanyian dari Taizé. Ibadah khusus ini diharapkan dapat membawa elemen-elemen yang bisa memberikan rasa semangat warga UKDW untuk hadir dan menghayati ibadah yang diselenggarakan oleh Campus Ministry UKDW. [pedro]