Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) kembali menggelar acara Wisuda Sarjana dan Pascasarjana Periode November 2018 di Auditorium Koinonia UKDW, Sabtu (24/11). Pada periode kali ini UKDW mewisuda 209 mahasiswa yang terdiri dari 185 mahasiswa dari program Sarjana (S-1) dan 24 mahasiswa dari program Pascasarjana (S-2 & S-3).

Dari keseluruhan wisudawan, terdapat tiga mahasiswa program Sarjana (S-1) dengan predikat “Wisudawan Terbaik” yaitu William Wijaya dari Program Studi Biologi dengan IPK 3,97; Sam Lie dari Program Studi Akuntansi dengan IPK 3,95; dan Kurniawan Edwin dari Program Studi Sistem Informasi dengan IPK 3,94.

“Kami sungguh berharap melihat setiap lulusan dari kampus UKDW mampu menemukan dan mengembangkan potensi diri seutuhnya serta mengalami transformasi hidup menjadi individu intelektual dan profesional namun menjadi juga tidak kalah pentingnya menjadi pribadi yang unggul dan terpercaya, yang mampu menghadapi dunia yang demikian cepat berubah dan makin berat tantangannya,” pesan Rektor UKDW Ir. Henry Feriadi, M.Sc., Ph.D dalam sambutannya di depan para wisudawan.

Kondisi dunia yang akhir-akhir ini sangat cepat berubah ini sering digambarkan dengan istilah “VUCA world”, yang merupakan kepanjangan dari Volatile, Uncertained, Complex, Ambigous (yang artinya “Bergejolak, Tidak Pasti, Kompleks (Ruwet) dan Membingungkan”). Kondisi seperti ini dialami pada semua spektrum kehidupan baik di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, lingkungan alam dan keamanan. Setiap peristiwa baik maupun buruk yang terjadi di suatu tempat sangat mungkin berdampak pada tempat lain dunia ini makin terkait, saling bergantung dan mempengaruhi. Apalagi dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat maju sekarang ini, perubahan-perubahan yang disruptif dan saling berdampak (inter-connected) pasti akan makin sering terjadi.

Selain mengalami “VUCA world”, dunia pendidikan tinggi dan dunia kerja dipengaruhi oleh perubahan yang disebut Revolusi Industri 4.0 (Industrial Revolution 4.0 atau IR-4). Konon IR-4 ini didorong oleh kemajuan Cyber Physical System (Artificial Intelligence, Big Data, Internet of Things, Virtual Reality etc) yang berdampak langsung tidak hanya pada bidang industri, bisnis usaha dan ekonomi, namun juga mempengaruhi pendidikan tinggi karena setidaknya akan mempengaruhi metode pembelajaran, inovasi teknologi edukasi, hingga prospek lulusan yang akan masuk ke dunia kerja yang telah berubah kebutuhan dan tantangannya.

World Economic Forum 2017 pernah membahas topik mengenai kemampuan atau ketrampilan yang dibutuhkan untuk berhasil di dunia kerja menyongsong Abad ke-21 (Future of Jobs report). Ada 10 kemampuan yang harus dimiliki oleh generasi muda agar bisa tetap ‘survive’ dan kompetitif saat eranya Industrial Revolution 4.0 yaitu : complex problem solving, critical thinking, creativity, people management, coordinating with others, emotional intelligence, judgment and decision making, service orientation, negotiation, cognitive flexibility. Jika dilihat dari daftar ini, menariknya kemampuan akademik (academic skills) tidak disebutkan secara eksplisit, namun justru yang dianggap penting berkaitan  dengan ‘soft skills’ seperti karakter, sikap, kecerdasan emosi,  kerjasama, komunikasi, negosiasi, orientasi melayani dan sebagainya. Hal itu sejalan prinsip pembelajaran seutuhnya (whole person education) yang dipegang UKDW yaitu pendidikan yang menekankan pada kesatuan pendekatan Spiritualitas – Integritas – Profesionalitas.

Meskipun masa pendidikan di UKDW telah berakhir, para wisudawan diharapkan tetap bersemangat untuk terus mengembangkan diri (spiritualitas, karakter, kepribadian, sikap) secara positif dan mengaplikasikan kemampuan yang dimilikinya dalam berbagai bidang pekerjaan yang akan ditekuninya. Ijasah, transkrip akademik dan sertifikat pendamping ijasah tidaklah  otomatis menjamin diperolehnya pekerjaan yang diinginkan apalagi mendapatkan kesuksesan dalam waktu singkat.

“Dalam memasuki lembaran kehidupan yang baru, marilah mengingat dan memegang nilai-nilai luhur Duta Wacana yang kita yakini dan junjung tinggi yakni: ketaatan pada Allah (obedience to GOD), berjalan dalam integritas (walking in integrity), melakukan yang terbaik (striving for excellence) dan melayani dunia (service to the world). Keempat nilai luhur ini tidak hanya relevan semasa kuliah saja namun tetap dapat dipakai sebagai pedoman saat membangun karir dalam pekerjaan dan pelayanan. Sekali lagi diucapkan selamat memasuki dunia kerja, membangun karir dan hidup berkeluarga yang dapat membawa perdamaian, keadilan dan kesejahtraan tidak hanya bagi diri pribadi namun juga orang lain bahkan bangsa dan negara Indonesia,” pungkas Henry.

Pin It on Pinterest

Share This