Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta menggelar pameran fotografi bertema “Manurupa” di Atrium Didaktos pada tanggal 9 – 11 September 2024. Berkolaborasi dengan Program Studi (Prodi) Studi Humanitas, kegiatan ini digelar untuk memeriahkan Dies Natalis ke-62 Duta Wacana. Tajuk “Manurupa” sendiri dipilih dengan merujuk 40 karya foto yang dipamerkan. Acara ini dibuka langsung oleh Dr.-Ing. Wiyatiningsih, S.T., M.T. selaku Rektor UKDW.
Dalam sambutannya, Dr.-Ing. Wiyatiningsih, S.T., M.T. menyampaikan sangat terkesan dengan karya fotografi yang dipamerkan. “Prodi Studi Humanitas di usia 2 tahun sudah bisa memotret. Ya, fotografi adalah seni yang tak lekang oleh waktu. Pameran ini sekaligus menguatkan anggapan bahwa fotografi selalu memiliki nilai historisnya sehingga kelak hasil-hasil foto ini bisa dijadikan artefak di masa yang akan datang,” ungkapnya.
Hendra Sigalingging, S.S., M.Hum., Dosen Prodi Studi Humanitas menjelaskan “Manurupa” adalah rupa-rupa manusia yang selintas detik sering menghampiri tapi terkadang lupa untuk dicermati. Manurupa adalah dasar dari pengambilan fotografi yang dilakukan oleh mahasiswa Prodi Studi Humanitas sebagai tugas akhir mata kuliah Fotografi.
“Dengan mencoba mengambil genre fotografi human interest, para mahasiswa ini mencoba menunjukkan kekaguman terhadap perjuangan manusia-manusia yang menjadi subjek fotografi dalam karya akhir mereka. Bagi mereka, ini juga merupakan kali pertama mengambil foto seseorang dengan interaksi yang cukup mendalam dengan subjek foto sehingga terdapat “ruang jujur” dari lensa mereka,” terangnya.
Dalam pembukaan pameran, juga diadakan diskusi tentang kedekatan dunia fotografi dengan isu-isu humanitas. Diskusi ini sendiri menghadirkan Angki Purbandono sebagai narasumber. Angki menuturkan bahwa dunia fotografi sangat dekat dengan isu-isu humanitas. Fotografi juga berhasil merekam dan mengabadikan momen-momen kemanusiaan yang bersejarah. Oleh karenanya, pemilihan fotografi oleh Prodi Studi Humanitas sebagai medium dalam memotret realitas kehidupan manusia di sekitar. Dalam hal ini, fotografi tidak lagi dilihat secara teknis, melainkan sebagai potret data sosial melalui gambar-gambar yang dipamerkan tentang manusia-manusia hari ini.
“Saya berharap pameran Manurupa ini bisa menjadi akar untuk para mahasiswa, khususnya Prodi Studi Humanitas untuk bertumbuh. Bagaimana mempelajari Studi Humanitas yang dipadupadankan dengan fotografi,” katanya.
Manurupa adalah cara UKDW merepresentasikan isu inklusi ke dalam proses pembelajarannya. Manurupa adalah cara Prodi Humanitas merekam secuil ekspresi-ekspresi manusia yang hidup di akar rumput. Oleh karenanya, Manurupa adalah bentangan gambar tentang kondisi manusia hari ini. Manurupa adalah “rehat” sejenak untuk kembali menyadari keberadaan manusia-manusia lain di sekitar kita. 

Pin It on Pinterest

Share This