Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta berpartisipasi dalam Festival Beda Setara (BEST-FEST) yang diselenggarakan di UIN Sunan Kalijaga sebagai peringatan 15 tahun wafatnya KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Kegiatan yang diadakan oleh Jaringan GUSDURian dan UIN Sunan Kalijaga ini berlangsung dari tanggal 10 hingga 16 November 2024 dengan mengusung tema “Menegakkan Kesetaraan untuk Kemanusiaan.” Melalui rangkaian kegiatan yang mencakup diskusi publik, pameran seni, lokakarya kreatif, dan pertunjukan budaya, festival ini bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai kesetaraan, kemanusiaan, dan keberagaman yang diwariskan oleh Gus Dur.
Pembukaan acara BEST-FEST diawali dengan alunan musik instrumen dan doa lintas iman oleh sejumlah tokoh muda dari berbagai agama. Setelah itu, Jay Akhmad, Koordinator SekNas Jaringan GUSDURian, memberikan sambutan pembuka yang menekankan pentingnya memperkuat dialog lintas iman dan kebudayaan untuk membangun persaudaraan sejati di tengah perbedaan.
Salah satu momen yang sangat berkesan pada pembukaan adalah sesi pembacaan puisi oleh para rektor dari universitas di Yogyakarta. Rektor UKDW, Dr.-Ing. Wiyatiningsih, S.T., M.T., bersama dengan Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof. Noorhaidi Hasan, Rektor Universitas Sanata Dharma (USD), dan Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, membacakan puisi yang mengapresiasi nilai-nilai perjuangan Gus Dur dalam menegakkan kesetaraan, toleransi, dan kemanusiaan. Melalui pembacaan puisi ini, setiap rektor menyampaikan pesan bahwa perjuangan untuk kemanusiaan harus terus dilanjutkan oleh generasi muda, baik di dalam kampus maupun di masyarakat luas.
Setelah pembacaan puisi, acara dilanjutkan dengan orasi budaya oleh Inaya Wahid, putri Gus Dur. Inaya mengajak hadirin untuk mengenang perjuangan ayahnya yang gigih memperjuangkan hak-hak minoritas, pluralisme, dan nilai kemanusiaan. Dengan penuh ketulusan, ia menyampaikan pesan bahwa Gus Dur selalu percaya pada kekuatan kemanusiaan yang melampaui batas-batas agama, budaya, dan ras. Orasi ini mengingatkan kita semua bahwa nilai-nilai toleransi, keadilan, dan kemanusiaan adalah fondasi penting untuk membangun masyarakat yang damai dan inklusif.
Rangkaian acara BEST-FEST 2024 yang berlangsung selama enam hari melibatkan berbagai kegiatan interaktif seperti diskusi publik tentang kesetaraan, lokakarya literasi budaya, pameran seni dan fotografi, serta pertunjukan seni tradisional dari berbagai daerah. Seluruh kegiatan ini diharapkan dapat memperkokoh pemahaman masyarakat tentang pentingnya kesetaraan dan kemanusiaan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
Festival Beda Setara (BEST-FEST) diharapkan dapat menjadi wadah bagi masyarakat, terutama generasi muda, untuk merefleksikan nilai-nilai yang diwariskan Gus Dur dan memperkuat komitmen mereka dalam menegakkan kesetaraan dan toleransi di tengah keberagaman Indonesia. Melalui semangat “Menegakkan Kesetaraan untuk Kemanusiaan,” acara ini ingin memastikan bahwa warisan Gus Dur tetap hidup dan relevan di tengah tantangan zaman. [putri]