Pusat Studi Pembangunan dan Transformasi Masyarakat (PSPTM) Fakultas Bisnis Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) menyiapkan sejumlah program untuk membantu menyiapkan sumber daya manusia (SDM) di tengah masyarakat terutaman kaum perempuan dalam menyongsong beroperasinya Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulonprogo.

Farsijana Adeney-Risakotta Ph.D selaku pengawas PSPTM menjelaskan kehadiran YIA dan bedah menoreh di DIY akan mengubah kehidupan sosial ekonomi warganya. Oleh karena itu, kerja sama jejaring diharapkan bisa berpartisipasi dalam menghadapi pembangunan NYIA, bedah menoreh, jalur selatan, dan jalur Joglosemar.

“Menghadapi pembangunan YIA ini kami bekerja sama dengan Koperasi Konsumen Griya Jati Rasa bekerja sama. Tujuan program ini adalah mempersiapkan anggota koperasi ini untuk terlibat ketika bukit Menoreh dibuka sebagai rute perjalanan alternatif dari bandara YIA ke Borobudur,” terangnya.

Terkait program ini pihaknya sudah menggelar diskusi bertajuk Perempuan DIY Mengentaskan Kemiskinan dengan Berorganisasi dalam Koperasi untuk Penguatan Industri Rumah Tangga Menyambut YIA pada Senin (22/4/2019) di Ruang Aula Lantai 2, Kantor Dinas Koperasi dan UMKM DIY.

Ia menambahkan Industri kreatif menjadi bagian dari industri rumah tangga yang akan terhubung dengan pasar dunia. Ketika rumah tangga menjadi penopang dalam industri globalisasi, maka sangat penting ada kebijakan yang melindungi anggota dalam rumah tangga yang bukan sekedar alat-alat produksi bagimpembangunan nasional.

Perlindungan pusat produksi yang berbasis industri rumah tangga, akan lebih berdaya guna jika tersedia organisasi produksi lainnya seperti koperasi. Peran koperasi adalah pengelolaan manajemen produksi, permodalan dan pemasaran yang memungkinan peredaran uang dikontrol langsung oleh anggotanya. Berkaca pada pendampingan itu, PSPTM Fakultas Bisnis UKDW mencanangkan program Samigaluh Tanggap Globaliasasi sebagai upaya penguatan kelompok usaha bersama menjadi koperasi.

“Harapannya bisa bermanfaat untuk mengentaskan kemiskinan di desa. Bantuan modal mikro melalui koperasi untuk mendukung industri pengolahan yang terhubung dengan prospek pasar karena ketersediaan pemasaran melalui YIA dan kampung kargo YIA akan memastikan struktur sosial ekonomi yang adil dalam masyarakat,” ucapnya.

Dalam kegiatan itu juga dipamerkan produk antara lain Teh Ki Suko dari Kebun Teh Menoreh, Kopi Moka Ibu Marwiyah dari Kebun Kopi Menoreh, Kerajinan Kayu dari Bapak Suradi di Dusun Jaranan Bantul, Batik Tulis dari Bapak Fajar di Dusun Imogiri.

Pin It on Pinterest

Share This