Kasus perundungan atau lebih dikenal dengan bullying bukanlah fenomena baru di Indonesia. Bullying sendiri adalah perilaku negatif yang rentan menyerang siapa saja, tidak terkecuali di lingkungan pendidikan Kristen. Bullying bukanlah fenomena sederhana, terkhusus di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam bullying ada 3 aktor yang bermain peran, korban yang seringkali enggan melaporkan karena malu dan tekanan dari teman sebaya, pelaku yang jarang mendapatkan sanksi serius dari pihak sekolah dan saksi yang seringkali diam saja melihat korban dirundung oleh pelaku. Sekolah juga tidak mengambil peran untuk bertindak secara serius menangani kasus perundungan ini.
Melihat permasalahan tersebut, tim mahasiswa Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta memiliki gagasan untuk membuat sebuah sistem pencegahan serta penanganan kasus bullying di sekolah. Tim terdiri dari Amelia Marilda (Prodi Studi Humanitas) sebagai ketua, Michelle Angelina Tjandra Mulyadi (Prodi Studi Humanitas), Yogi Evan Dwi Kristantyo (Prodi Sistem Informasi), dan Geofani Mikhael Joseph Setiawan (Prodi Studi Humanitas) sebagai anggota. Kelompok ini menggagas perancangan sistem E-Rapor Anti Bullying untuk sekolah-sekolah Kristen di Indonesia.
Amelia Marilda selaku ketua tim menjelaskan E-Rapor Anti Bullying dibuat dalam basis website dan menjadi sarana komunikasi anonymous bagi para naradidik yang mendapatkan perlakuan bullying. Sistem E-Rapor Anti Bullying akan terhubung dengan Majelis Pendidikan Kristen, sehingga lembaga dapat memantau dan mengetahui sekolah dengan kasus bullying yang ada. E-Rapor Anti Bullying digunakan untuk salah satu penilaian kinerja kepala sekolah, guru, karyawan dan staf lainnya dalam menangani kasus bullying.
“E-Rapor Anti Bullying dibuat secara transparan, dimana publik juga akan mengetahui kasus bullying serta penangan bullying yang terdapat di sekolah-sekolah kristen yang ada di daerah mereka masing-masing. Publik dapat melihat ranking sekolah-sekolah kristen yang terdapat kasus bullying,” terangnya.
Atas bimbingan Vania Sharleen Setyono, M.Si.Teol., dosen Prodi Studi Humanitas UKDW, inovasi mahasiswa UKDW ini berhasil berhasil mendapatkan pendanaan lewat Program Kreativitas Mahasiswa Skema Video Gagasan Futuristik (PKM-VGK) tahun 2024 yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI atas proposal mereka yang berjudul Perancangan Sistem E-rapor Sekolah Sekolah Kristen Di Indonesia Dalam Upaya Penurunan Kasus Bullying Di Sekolah.
Selanjutnya tim akan membuat sebuah video yang menjelaskan fitur-fitur yang tersedia dalam sistem E-Rapor, dampak yang akan diterima user ketika menggunakan E-Rapor, penempatan E-Rapor di sekolah, dan data kasus bullying.
“Kami sempat tidak yakin jika tim PKM-VGK kami dapat lolos ke tahap pendanaan. Berkat dukungan dosen pembimbing dan dosen wali kami bisa mencapai tahap pengumpulan proposal. Puji Tuhan, semua usaha yang kami lakukan ternyata berhasil, meskipun tidak mengharapkan apapun, kami tetap percaya proses yang telah dilakukan menjadi kunci dalam dinamika kelompok kami. Ini baru awal karena kami harus menyelesaikan sampai tahap akhir. Saya percaya bahwa Tuhan yang menghantarkan kami sampai titik ini juga akan menyertai proses kami ke depannya,” jelas Amel selaku ketua tim.
Vania Sharleen Setyono, M.Si.Teol. juga mengungkapkan rasa syukurnya dan tidak menyangka akan lolos pendanaan PKM-VGK tahun 2024 ini. Telebih, Prodi Studi Humanitas adalah prodi baru di UKDW dimana mahasiswa yang terlibat berasal dari angkatan 2023. “Awalnya saya tidak berekspektasi besar, mengingat ini kali pertama dan mahasiswa baru duduk di tingkat 1 (semester 2). Tekad kami hanyalah mengambil kesempatan dan tantangan, mencoba serta melakukan yang terbaik. Semoga proposal dan rancangan ide kami bisa berdampak bagi masyarakat, khususnya mengurangi kasus bullying di sekolah-sekolah Kristen di Indonesia,” ungkapnya.
Kiranya dengan proyek ini, UKDW dapat mengambil peran kecil dalam penurunan kasus bullying di sekolah-sekolah Kristen di Indonesia dan juga sebagai bagian dari nilai Universitas Kristen Duta Wacana, yaitu Service to the World.