Berkisah adalah pemenang harapan 2 Centrino Business Plan Competition yang memiliki ide menarik di era modern yang penuh perubahan. Generasi muda terutama Generasi Z kerap mencari produk yang tidak hanya fungsional tetapi juga unik dan personal. Berkisah hadir untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan membawa cerita rakyat Indonesia melalui produk tas dan aksesori yang dilengkapi dengan twist What If. Produk-produk ini menampilkan kisah klasik Indonesia dengan sudut pandang baru, menjadikannya relevan bagi generasi muda.

Menghidupkan Cerita Rakyat dengan Twist “What If”
Koleksi Berkisah hadir dengan gaya storytelling yang unik. Misalnya, SlingBag Wallet: Timun Emas Puzzle Edition, dirancang sebagai tas ramping yang cocok untuk menyimpan barang-barang penting. Bagian depan tas bisa dibongkar-pasang, menampilkan kisah Timun Mas dalam bentuk puzzle. Dalam versi What If, Buto Ijo yang biasanya diceritakan sebagai monster jahat, diubah menjadi seorang kurir yang mengejar Timun Mas untuk menagih pembayaran paket. Twist cerita ini semakin menarik saat terungkap bahwa Buto Ijo sebenarnya adalah ayah kandung Timun Mas, Alih-alih meminta bayaran, Buto Ijo berkata dengan penuh haru, “Kamu tidak perlu membayar, karena yang aku kejar bukanlah uang, tetapi kehadiranmu.” yang lebih merindukan putrinya daripada uang.

Selain itu, koleksi Medium SlingBag: SwitchFit Edition memiliki konsep unik “Switching Outfit” yang memungkinkan pengguna mengganti tampilan tas sesuai tema cerita rakyat. Aksesori yang dihadirkan termasuk “Pencuri Timun” dari Timun Mas dan “Kukejar Selendang Hingga Tugu Monas” dari Jaka Tarub. Di versi modern cerita Jaka Tarub, Nawang Wulan yang kehilangan selendangnya membuat edaran di media sosial, dan Jaka Tarub yang melihatnya menjadi penasaran. Namun, twist terjadi ketika pertemuan mereka di Monas berakhir dengan kejutan, saat Jaka Tarub menyadari sosok Nawang Wulan adalah pria, bukan wanita cantik seperti yang ia bayangkan. Jaka Tarub menjadi sosok pahlawan modus. Penasaran dengan profil cantik Nawang Wulan di media sosial, Jaka Tarub segera menghubunginya. Setelah beberapa kali berinteraksi di dunia maya, mereka akhirnya memutuskan untuk bertemu di Monas. Namun, saat bertemu, Jaka Tarub kaget dan berkata, “Sek yo, tak kirain Yanti kok dateng e malah Yanto!” yang tergambar pada motif kulit sapi tas Kukejar Selendang Hingga Tugu Monas.

Mengusung Keberlanjutan dan Inklusivitas
Berkisah tidak hanya fokus pada desain menarik tetapi juga memprioritaskan keberlanjutan dan nilai inklusif. Salah satu langkah penting yang diambil Berkisah adalah berkolaborasi dengan pengrajin lokal seperti Yona Leather, yang memanfaatkan limbah kulit sapi untuk bahan utama tas, menghadirkan produk berkualitas sekaligus ramah lingkungan. Melalui kerja sama ini, Berkisah memberdayakan komunitas lokal dan mendukung ekonomi Yogyakarta.

Tak hanya itu, Berkisah juga berkolaborasi dengan komunitas difabel Difabel Zone di Bantul, Yogyakarta, yang dilibatkan dalam berbagai tahap produksi mulai dari desain hingga finishing. Kolaborasi ini memberikan kesempatan ekonomi kepada penyandang disabilitas, yang sering kali mengalami diskriminasi dalam dunia kerja. Melalui kerja sama ini, Berkisah memastikan bahwa setiap produknya memiliki nilai inklusif yang kuat dan membawa pesan tentang kesetaraan.

Koleksi Berkisah tidak hanya mengusung cerita rakyat tetapi juga dirancang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pengguna. Setiap tas memiliki kompartemen yang terorganisir dan fleksibel, memungkinkan pengguna mengganti tampilan tas sesuai keinginan tanpa perlu membeli produk baru. Selain itu, sifat eksklusif dan edisi terbatas produk Berkisah membuatnya semakin menarik bagi pengguna yang menghargai keunikan. [yk]

Pin It on Pinterest

Share This