Dalam rangka merayakan terselesaikannya kegiatan Kuliah Kerja Nyata dengan konsep tematik atau KKN Tematik yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta dengan Fakultas Arsitektur dan Desain (FAD) Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta, maka LPPM dan FAD UKDW mengadakan seminar presentasi KKN Tematik pada hari Senin, 27 Agustus 2018. Seminar presentasi yang berlangsung sejak pukul 16.00 hingga 18.00 WIB tersebut diadakan guna mengevaluasi proses dan hasil yang telah diperoleh selama kurang lebih 1 bulan KKN Tematik berlangsung. Presentasi diadakan di Ruang Seminar Pdt. Dr. Harun Hadiwijono dan dilakukan oleh masing-masing perwakilan dari tiga program KKN Tematik yaitu Program KKN Tematik di Desa Meat, Tampahan, Toba Samosir, Sumatera Utara; Program KKN Tematik di Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat, Kabupaten Sumba Tengah; serta Program KKN Tematik di Desa Ekowitasa Pancoh, Girikerto, Turi, Sleman, DIY.
Adapun seminar presentasi dan evaluasi hasil dari program KKN Tematik yang dihadiri oleh jajaran Rektorat UKDW, Dekanat FAD UKDW, Pegawai Pendukung Akademik LPPM beserta seluruh Dosen Pembimbing Lapangan dan perwakilan dari rekan-rekan mahasiswa peserta ketiga program KKN Tematik tersebut berjalan dengan baik dan lancar. Sebagai penata acara sekaligus moderator dan juga Pegawai Pendukung Akademik dari LPPM UKDW, Yohanes Totok mengatakan, “LPPM UKDW sangat mengucap syukur atas terselesaikannya seluruh Program KKN Tematik di Desa Meat, Sumatra Utara; di Sumba Tengah; dan di Desa Pancoh, Yogyakarta tanpa kurang suatu apapun dengan hasil yang sangat baik. Oleh sebab itu presentasi hasil dari Program KKN Tematik UKDW ini sangat ditunggu-tunggu oleh LPPM UKDW beserta jajaran Rektorat UKDW”.
Presentasi hasil dari ketiga Program KKN Tematik tersebut menjadi sangat menarik karena capaian yang didapat cukup beragam. Mahasiswa peserta KKN Tematik tersebut sangat patut untuk diapresiasi karena hasil paparan atas kegiatan KKN mereka dinilai memberikan warna yang berbeda dalam jenis kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada umumnya. Kerja keras dan totalitas mereka membuahkan prestasi kerja sama dan dukungan yang berkelanjutan dari pihak pemerintahan.
Hasil yang dicapai dari Program KKN di Desa Meat yang berjalan dari tanggal 3 Juli hingga 2 Agustus 2018 adalah berupa Pemetaan Potensi Wisata dan Ekonomi Kreatif yang dirumuskan dalam proposal grafis. Keberadaan proposal grafis yang telah berhasil dipresentasikan dengan baik di depan Wakil Ketua Dewan dan Kepala-kepala Dinas, Bupati dan Direktur Utama Badan Pelaksana Otonomi Danau Toba, merupakan kerangka besar (perencanaan utama secara kawasan) untuk pengembangan potensi wisata dan ekonomi kreatif di Desa Meat agar dapat menjadi desa wisata baik skala nasional maupun internasional, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan warga dari sektor perekonomian. Program KKN Tematik Desa Meat yang diikuti oleh 17 mahasiswa UKDW beserta 3 DPL tersebut merumuskan skenario yang paling tepat untuk pengembangan destinasi dan pemasaran potensi wisata dan ekonomi kreatif, yang antara lain adalah merancang kembali gardu pandang untuk merespon kekayaan pemandangan alam, merancang kembali tugu sebagai trademark Desa Meat, merancang restoran sebagai fasilitas umum pendukung berbasis kuliner yang mendukung daya jual beli desa, merancang resort dan dermaga Lumban Pasir, merancang galeri Ragihotang dan sanggar seni untuk mempertahankan kekayaan adat tradisi desa, dan merancang kembali tuk-tuk Simundi sebagai pusat kegiatan remaja-pemuda.
“Pemerintah Kabupaten Samosir sangat mengapresiasi proses dan hasil kerja mahasiswa KKN Tematik UKDW di Desa Meat, sehingga muncul usulan kepada pihak Pemerintah Kabupaten Samosir supaya dapat melakukan perjanjian kerja sama dengan pihak UKDW. Pihak Kabupaten Samosir akan mencoba mengirimkan beberapa anggota Kelompok Sadar Wisata ke Yogyakarta dan belajar langsung mengenai Desa Wisata,” ujar Parmongan Manurung, S.T., M.T. selaku Koordinator DPL KKN Tematik Desa Meat.
Adapun hasil dari program KKN Sumba Tengah adalah kegiatan pemetaan masalah yang ada di desa-desa Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat yang ditindaklanjuti dengan penyelesaian masalah secara konkrit melalui konsep program nyata yang nantinya akan dilanjutkan oleh warga beserta dengan pemerintah Sumba Tengah. Hal yang menarik pada KKN Tematik Sumba Tengah adalah adanya kerja sama akademis dengan pihak Australia National University (ANU), sehingga KKN Tematik Sumba Tengah menjadi KKN Internasional. Sebanyak 29 mahasiswa UKDW bekerja sama dengan 20 mahasiswa ANU saling bertukar ilmu dan pengalaman baik dari sudut pandang maupun cara berpikir dalam eksplorasi permasalahan atau fenomena dalam kehidupan bermasyarakat warga Sumba Tengah. 6 dosen menjadi pembimbing lapangan, salah satu di antaranya adalah dosen antropologi ANU yaitu Dr. Patrick Guinness.
Realisasi program dari KKN Tematik Sumba Tengah ini adalah menghidupkan kelompok tenun dan kelompok desa budaya dengan pembaharuan organisasi melalui perkumpulan dan pelatihan bersama pemerintah terkait. Adanya dua kegiatan tersebut diperlukan untuk menjawab masalah dari Desa Anajiaka yaitu kurangnya pemberdayaan masyarakat dalam mengelola potensi lokal. Kegiatan lokakarya untuk anak-anak, sanggar tari tradisional, serta perancangan rumah atap tinggi dilakukan untuk menjaga semangat pelestarian budaya sekaliguts mengenalkan budaya kepada masyarakat sekitar Desa Praikatondu. Ada pula perancangan Taman Baca yang bertujuan agar anak-anak di Desa Taramoma mendapatkan fasilitas belajar yang memadai. Pengalaman hidup para peserta KKN Tematik Sumba Tengah dalam kondisi lingkungan dan sosial yang sedang berkembang dapat memberikan informasi bahwa kehadiran mahasiswa dalam hidup bermasyarakat haruslah mampu memberikan kontribusi demi kesejahteraan masyarakat.
Koordinator DPL KKN Tematik Sumba Tengah, Dr-Ing., Ir. Paulus Bawole, MIP. mengemukakan bahwa kemampuan observasi partisipatoris mahasiswa KKN Tematik Sumba Tengah untuk menggali permasalahan sangat baik. Kondisi lokasi KKN yang serba kekurangan dari segi sarana dan prasarana membuat mahasiswa menjadi semakin kreatif dalam memandang dan menjalani kehidupan, termasuk kehidupan bermasyarakat dengan warga di Sumba Tengah. Bekal pengalaman yang seperti itu adalah ilmu sejati dan merupakan inti dari pengabdian masyarakat.
Sementara itu, capaian yang diperoleh dari kegiatan KKN Tematik di Desa Ekowisata Pancoh, Girikerto, Turi, Sleman, DIY adalah berupa proyek rancangan terbangun dengan acara peresmian awal proyek tersebut bersama warga Kecamatan Turi. KKN Tematik di Desa Ekowisata Pancoh yang berlangsung dari tanggal 2 Juli hingga 2 Agustus 2018 memiliki tema “Bambupreneurship” yang merupakan akronim dari kata ‘bambu’ dan ‘entrepreneurship’. Konsep Bambupreneurship berfokus pada sinergi pemberdayaan dan terlibatnya masyarakat Desa Ekowisata Pancoh melalui pengenalan teknik perancangan konstruksi bambu yang arsitektural dan inovatif sebagai daya tarik wisata serta menopang pengembangan ekonomi kreatif berbasis bambu.
Kegiatan KKN Tematik Desa Pancoh diprakarsai 41 mahasiswa UKDW dan 3 DPL yang bertindak sebagai penggagas inkubator bisnis berbasis sumber daya alam bambu dan terbagi menjadi 3 kegiatan utama, yakni perencanaan dan pembangunan desain konstruksi bambu berupa jembatan (bentang ± 6 m), shelter pengunjung (bentang ± 12 m) dan menara pandang (tinggi ± 8 – 10 m); perencanaan dan pembuatan desain prototipe produk bambu untuk kerajinan (toys, handicraft, creative households product, dll); dan perencanaan serta pembuatan digital branding bambu creative product beserta fasilitas di Desa Ekowisata Pancoh.
Seluruh kegiatan utama tersebut sudah terangkum pada puncak acara “Festival Surthong” yang didukung oleh Camat Turi Drs. Abdul Haris Sunaryo yang berlangsung pada Minggu, 29 Juli 2018 lalu. Koordinator DPL KKN Tematik Bambupreneurship Desa Pancoh Dr-Ing. Gregorius Sri Wuryanto, S.T., M.Arch. menyampaikan, “Program KKN Tematik Bambupreneurship Desa Ekowisata Pancoh telah menghasilkan karya nyata yang dapat dinikmati dan mengedukasi masyarakat luas, khususnya warga Desa Ekowisata Pancoh dan sekitarnya. UKDW sudah memiliki nilai jual akademis kepada pemerintah agar pemerintah ambil bagian dalam mendukung konsep kreatif dan inovatif dari KKN Tematik ini baik secara finansial dan teknikal”. Pemerintah Kecamatan Turi mengaku tertarik dan meminta pihak UKDW untuk melanjutkan keberlangsungan program KKN Tematik di wilayah pemerintahannya khususnya untuk desa-desa wisata agar menjadi desa binaan UKDW.
Selaku rektor UKDW, Ir. Henry Feriadi, M.Sc., Ph.D. menyampaikan rasa syukur dan bangga atas terselenggaranya ketiga program KKN Tematik UKDW. Beliau percaya bahwa segala sesuatu yang didapat dalam proses KKN adalah berharga dan dapat digunakan sebagai bekal mahasiswa dalam kehidupan bermasyarakat. Menutup acara seminar presentasi dan evaluasi hasil dari program KKN Tematik UKDW, ketua LPPM UKDW dr. The Maria Meiwati Widagdo, Ph.D. menyampaikan, “hasil dari KKN Tematik UKDW pada kesempatan tahun ini sangat baik dengan capaiannya yang luar biasa”. LPPM berharap serta menargetkan supaya kerja sama antara UKDW dengan pihak-pihak pemerintahan di ketiga lokasi KKN Tematik dapat segera ditindaklanjuti. Langkah LPPM berikutnya adalah pendalaman dan perancangan program kerja sama KKN Tematik agar dapat lebih kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan seluruh potensi mahasiswa dari berbagai fakultas dan program studi di UKDW bersama pihak masyarakat serta pemerintah. (Adimas)