Berlokasi dekat dengan tempat wisata kebun teh Nglinggo, GKJ Plono terletak di desa Pagerharjo, Samigaluh, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dikelilingi area pegunungan yang indah dengan udara yang sangat sejuk membuat kondisi area sekitar GKJ Plono menjadi baik untuk kegiatan pertanian.
Menyadari hal tersebut, ibu-ibu warga GKJ Plono membentuk Kelompok Wanita Tani (KWT) yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dalam bidang pertanian maupun bidang lainnya melalui kegiatan bersama. Selain meningkatkan pengetahuan, kelompok ini juga berusaha untuk menghasilkan produk yang dapat dijual. Hasil penjualan digunakan untuk membiayai kegiatan kelompok serta kegiatan yang diikuti anggota kelompok di tempat lain, seperti kegiatan yang diadakan oleh klasis, sinode, kelurahan, atau kemantren.
Beberapa kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh pendapatan guna pendanaan kegiatan adalah menanam sayur organik dan membuat minuman herbal. Panenan sayur organik dijual ke warga gereja maupun ke warga sekitar gereja. Pada prakteknya, KWT menghadapi tantangan dalam penjualan produk sayur organik ini. Belum banyaknya masyarakat yang menyadari akan pentingnya mengonsumsi sayur organik serta harga sayur organik yang memang lebih mahal menjadi kesulitan tersendiri dalam proses penjualan sayur organik ini.
Selain menghasilkan sayur organik, bersama dengan kegiatan pengabdian dosen Fakultas Bisnis Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta, KWT GKJ Plono mengembangkan produksi minuman herbal. Minuman berbahan baku empon-empon seperti kencur, jahe, kunir, dan temu lawak yang dikombinasi dengan gula aren organik diproses lebih lanjut dan dibuat dalam bentuk kristal sehingga lebih mudah dikonsumsi. Selain rasanya enak, minuman yang menyegarkan dan menyehatkan ini dapat dikonsumsi sebagai minuman hangat ataupun minuman dingin.
Tidak berhenti di pelatihan produksi, dengan bantuan dosen Fakultas Bioteknologi UKDW Yogyakarta, pengabdian ini juga memberikan pemahaman untuk melakukan proses pembuatan minuman herbal yang tepat agar tidak merusak kandungan empon-empon. Peserta diajak untuk belajar bersama tentang jenis kandungan senyawa aktif dalam setiap bahan baku dan juga khasiat setiap bahan baku minuman kerbal.
Dra. Umi Murtini, M.Si, salah satu dosen yang melakukan kegiatan PkM di KWT GKJ Plono mengatakan bahwa program pengabdian dilakukan dengan memberikan pendampingan, baik dalam proses produksi maupun penjualan. “Kami melihat proses produksi dan penjualan sudah membuahkan hasil. Pendapatan yang diperoleh dari penjualan minuman herbal cukup besar sehingga dapat menopang pembiayaan kegiatan anggota kelompok,” ujarnya.
Penjualan minuman herbal yang dahulu terbatas ke warga gereja GKJ Plono dan Samigaluh serta Gowok saja, saat ini sudah meluas sampai kota Yogyakarta dan beberapa tempat yang lain. Nama KWT GKJ Plono saat ini sudah tidak asing lagi di tingkat kelurahan dan kapanewon. Hal inilah yang menyebabkan banyaknya permintaan untuk belajar dan melihat proses produksi minuman herbal di KWT GKJ Plono. Usaha promosi juga kerap dilakukan anggota KWT GKJ Plono dengan memperkenalkan produk minuman herbal ke mahasiswa dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berada di desa sekitar, termasuk Desa Pager Harjo.
Latar belakang kehidupan yang sederhana dan usia yang sudah tidak muda lagi ternyata tidak menyurutkan semangat anggota KWT GKJ Plono untuk belajar dengan antusias. Kenyataan ini membuat pendamping termotivasi dan semangat untuk terus melakukan pendampingan kepada KWT GKJ Plono. Pendamping berharap nantinya KWT GKJ Plono menjadi kelompok yang mandiri dengan usahanya. Dengan demikian seluruh anggota kelompok akan semakin sejahtera dengan adanya peningkatan pendapatan dari usaha yang dikembangkan. [Umi Murtini]

Pin It on Pinterest

Share This