Vektor penyakit merupakan penyumbang terbesar tingginya angka kematian akibat penyakit menular. Meskipun perilaku hidup bersih dan sehat sudah dijalankan, namun faktor lingkungan sekitar dan vektor penyakit juga berpotensi dalam mendatangkan penyakit.
Dalam rangka mengenalkan pentingnya pengetahuan tentang vektor dan penyakit tular vektor, sebanyak 65 mahasiswa Fakultas Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Angkatan 2016 melakukan kunjungan ke Balai Besar Pengembangan dan Penelitian Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga, Jawa Tengah, pada Selasa (18/6). Kunjungan ini merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahun oleh mahasiswa Fakultas Bioteknologi yang mengikuti mata kuliah Teknik Pengendalian Vektor.
Para mahasiswa juga berkesempatan untuk mengunjungi Museum Duver. Museum yang berada di kompleks B2P2VRP ini merupakan pusat informasi dan dokumentasi mengenai spesimen serta display mengenai pengendalian vektor maupun reservoir penyakit di Indonesia. Di dalamnya kita dapat melihat peta penyebaran vektor malaria di Indonesia, siklus penularan penyakit tular vektor, serta berbagai jenis vektor seperti nyamuk, tikus, lalat, kecoa, dan vektor lainnya yang telah diawetkan. Selain itu, terdapat diorama serta koleksi alat-alat penangkapan tikus, nyamuk, maupun kelelawar baik secara tradisional maupun modern. Museum ini mendapat penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai wahana informasi dan dokumentasi vektor serta reservoir pertama di Indonesia.
Melalui kegiatan ini, para mahasiswa Bioteknologi UKDW mendapat banyak pengetahuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mempelajari vektor sehingga dapat melakukan pencegahan penyakit tular vektor secara fisik, kimia, dan biologi. Vektor adalah salah satu mata rantai dari penularan penyakit, yaitu arthropoda atau invertebrata lain yang memindahkan infectious agents baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai contoh, penyakit malaria sering dijumpai di beberapa daerah endemis di Indonesia. Penyakit malaria disebarkan dan dibawa oleh nyamuk Anopheles sp yang memiliki plasmodium penyebab malaria. Selain malaria, beberapa penyakit yang rawan terjadi di Indonesia adalah demam berdarah, kaki gajah (filariasis), dan lepstospira.