Pusat Studi Pembangunan dan Transformasi Masyarakat (PSPTM) Fakultas Bisnis Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) bekerjasama dengan Yayasan Griya Jati Rasa, Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Kreativitas Bangsa untuk Keadilan dan Perdamaian menginisiasi program pemberdayaan masyarakat di Kecamatan Samigaluh melalui penguatan produk keunggulan berbasis desa. Ketujuh produk unggulan tersebut adalah teh Menoreh, kopi, coklat; kambing ettawa; tanaman organik dan pengolahan makanan lokal; kayu dan bambu; homestay, konservasi alam dan trekking; serta olahan kelapa. Produk unggulan ini memerlukan strategi pemasaran, sehingga produksi harus ditopang dengan penguatan kapasitas manajemen anggota dalam berkelompok dan berjejaring untuk meluaskan pasarannya di luar desa masing-masing. Penguatan jejaring ini dilakukan secara gotong-royong dengan membangun pemahaman dan praktek mutu (best practices) yang dilakukan dalam organisasi ekonomi kerakyatan yaitu koperasi. Masing-masing anggota koperasi didorong untuk terus mengembangkan kreativitas usahanya.
Penyelenggaraan Program Samigaluh Tanggap Globalisasi Tanggungjawab Bersama Umat Beragama, yang dilakukan pada hari Kamis, tanggal 31 Mei 2018 di Ruang Seminar Pdt Dr. Rudy Budiman UKDW, bertujuan untuk mempersiapkan warga Yogyakarta terutama anggota masyarakat yang terdampak dari New Yogyakarta International Airport dan Bedah Menoreh. Lokakarya ini merupakan rangkaian kedua dari 13 kegiatan Program Samigaluh Tanggap Globalisasi yang mulai diselenggarakan pada tanggal 18 Mei 2018 sampai dengan selesainya program pada tahun anggaran 2019. Program yang dibiayai melalui grant dari Presbyterian Women, Amerika Serikat, menghadirkan kurang lebih 150 peserta terdiri dari unsur pemerintah, Organisasi Perangkat Daerah, BUMN, sivitas akademika UKDW, tokoh dan aktivis organisasi masyarakat, wakil-wakil kelompok produk unggulan dan anggota Koperasi Griya Jati Rasa, dan diluncurkan oleh Moedji Rahardjo, SH., M.Hum., Staf Ahli Gubernur DIY Bidang Ekonomi dan Pembangunan selaku perwakilan dari Gubernur DI.Yogyakarta.
Melalui lokakarya ini diharapkan peserta mampu membuat peta kegiatan yang dapat dipantau oleh berbagai pihak, baik pemerintah desa, kecamatan, kabupaten, provinsi maupun masyarakat sipil. Tujuan penyiapan anggota masyarakat adalah untuk mendorong peningkatan pengetahuan, keterampilan mereka dalam menyambut fungsi baru dari daerahnya sebagai bagian dari kawasan wisata nasional penyangga Borobudur. Mendekatkan NYIA ke Borobudur dari Yogyakarta sekaligus menunjukkan bahwa pintu masuk ke Borobudur dalam pengiklanannya di luar negeri adalah melalui Yogyakarta. Warga Yogyakarta perlu mengerti dampak transformasi sosial yang akan terjadi karena NYIA dan Bedah Menoreh serta upaya mengatasinya sejak dini.
Dalam sambutannya, Rektor UKDW, Ir. Henry Feriadi, M.Sc., Ph.D. menyampaikan bahwa tujuan UKDW melalui program ini adalah untuk mendampingi dan menguatkan program kegiatan dari masyarakat Samigaluh dalam menghadapi dampak pembangunan. “Kami ingin nantinya masyarakat Samigaluh tidak hanya menjadi penonton, tetapi sebagai pelaku yang berperan aktif dalam pembangunan di Samigaluh sendiri dan di Yogyakarta pada umumnya terutama untuk menghadapi dampak pembangunan NYIA dan bedah Menoreh,” tambahnya. Henry Feriadi menjelaskan bahwa hal ini merupakan wujud panggilan UKDW sebagai sebuah institusi pendidikan, UKDW tidak ingin menjadi menara gading, tanpa melihat realitas yang terjadi di masyarakat. “UKDW merupakan bagian dari masyarakat, kami berharap keahlian dari dosen-dosen UKDW dapat disalurkan untuk mendampingi Samigaluh supaya lebih kuat dan bersaing di era globalisasi ini,” pungkasnya.