Sebagai rangkaian dari kegiatan rutin tahunannya, pada tanggal 22 November 2017 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta untuk ketiga kalinya menyelenggarakan workshop pengajaran Bahasa Inggris (3rd Workshop on Teaching Excellence) yang kali ini bertajuk “Bahasa Inggris untuk Tujuan Khusus: Peluang dan Tantangannya” (English for Specific Purposes: Opportunities and Challenges). Workshop ini dihadiri oleh guru, dosen, dan pengajar Bahasa Inggris untuk Tujuan Khusus (English for Specific Purposes – ESP) dari berbagai institusi pendidikan di dalam dan luar kota.
Tiga orang pakar pengajaran Bahasa Inggris untuk Tujuan Khusus diundang dalam acara ini untuk mengisi sesi pleno. Mereka adalah: (1) Dr. Francis Borgias Alip, M.Pd., M.A.; (2) Dr. Endang Soelistiyowati, M.Pd.; dan (3) Timothy C. Wherrett, Ph.D. Selain ketiga pembicara pleno tersebut, dihadirkan pula sembilan presenter sesi paralel yang merupakan dosen dan pengajar ESP dari beberapa institusi guna membahas lebih dalam berbagai topik yang berkenaan dengan tema tersebut.
Acara dimulai pukul 08.00 WIB bertempat di ruang seminar Pdt. Harun Hadiwijono, Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW). Pembukaan diawali dengan sambutan ketua panitia, Adaninggar Septi Subekti, M.Sc, dan diikuti pidato sambutan dari Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Informasi, Joko Purwadi, S.Kom., M.Kom. Keduanya menyambut baik kegiatan ini dan menyampaikan pentingnya pengembangan kualitas pengajaran Bahasa Inggris tidak hanya bagi jurusan Pendidikan Bahasa Inggris itu sendiri, tetapi juga bagi jurusan-jurusan lainnya.
Hal yang sama juga dikemukakan oleh masing-masing pembicara, baik di sesi pleno maupun sesi paralel. Dr. Francis Borgias Alip, M.Pd., M.A. dalam presentasinya membahas mengenai pentingnya merancang pembelajaran Bahasa Inggris yang efektif dan efisien bagi peserta didik yang berasal dari jurusan non-Bahasa Inggris. Menurutnya, silabus ESP sebaiknya disusun melalui pendekatan fungsional. Di presentasi berikutnya, Dr. Endang Soelistiyowati, M.Pd. juga menyampaikan hal serupa. Ia memulai dengan pembicaraan mengenai hakikat pembelajaran ESP di lingkup sekolah vokasi. Dalam pandangannya, pengajaran Bahasa Inggris di sekolah vokasi sebaiknya berfokus pada keterampilan-keterampilan yang digunakan di masing-masing jurusan. Oleh karena itu, desain pengajaran ESP sebaiknya disusun berdasarkan pendekatan berbasis keterampilan, ungkapnya. Sesi pleno diakhiri dengan presentasi Timothy C. Wherrett, Ph.D. yang membagikan hasil refleksi dan pengalaman mengenai praktik penerapan pengajaran Bahasa Inggris untuk bidang Biologi (English for Biology) dan Bahasa Inggris untuk bidang Kedokteran (English for Medicine). Aspek yang tidak kalah penting untuk diperhatikan dalam praktik pengajaran ESP menurutnya adalah aspek budaya (language culture).
Pada sesi paralel, peserta dibagi ke dalam empat ruang, yang masing-masing diisi oleh dua pemateri. Ada banyak topic yang dibahas di sesi ini, di antaranya: (1) Pembelajaran Bahasa Inggris untuk atlit renang; (2) Penerapan cooperative learning dalam pembelajaran Bahasa Inggris untuk teknik geologi; (3) Penggunaan Schoology-based flipped classroom dalam pembelajaran public speaking untuk karyawan hotel; (4) Pengembangan media pembelajaran ESP berbasis visual menggunakan EXPLEE; (5) Strategi meningkatkan motivasi dalam pembelajaran Bahasa Inggris untuk bidang manajemen; (6) Penggunaan reading log untuk mengembangkan keterampilan membaca di kelas ESP; (7) Penggunaan video untuk memfasilitasi multi-modal learning di kelas ESP; dan (8) Penggunaan WIX sebagai multi-modal platform untuk meningkatkan active learning.
Setelah sesi paralel selesai, acara dilanjutkan dengan sesi penutup. Di sesi ini, Paulus Widiatmo, M.A. selaku Kepala Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris UKDW memberikan pidato penutupannya. Dalam pidatonya, ia memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya terhadap terlaksananya workshop ini. Acara yang diagendakan berlangsung selama sehari ini berakhir pada pukul 15.00 WIB.