Online Scholarship Competition atau yang lebih dikenal dengan sebutan OSC, merupakan kompetisi beasiswa online pertama di Indonesia yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh portal berita dan video Medcom.id (dulu metrotvnews.com). Kompetisi ini ditujukan bagi siswa kelas 12 yang akan menempuh perkuliahan di tahun berikutnya. Diadakan sejak tahun 2015, hingga saat ini OSC telah bekerja sama dengan 18 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) pemberi beasiswa. Sepanjang sepak terjangnya, 2018 adalah tahun ke-3 bagi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) bekerja sama dengan OSC sebagai satu-satunya PTS di Yogyakarta. Bagi para pemenang nantinya tak perlu khawatir dengan biaya kuliah karena sudah ditanggung seluruhnya oleh UKDW, mulai dari DPFP, SPP Tetap, SPP Variabel, dan bahkan biaya lain-lain. Hanya saja biaya hidup dan uang saku tetap menjadi tanggung jawab masing-masing.
Secara keseluruhan proses seleksi OSC berlangsung selama 4 bulan, dimulai dari pendaftaran di bulan September, tes online di bulan November, seleksi berkas, dan yang terakhir adalah tes tertulis dan wawancara di Jakarta pada bulan Desember. Meskipun seleksinya tergolong panjang, namun untuk prosesnya sendiri sebenarnya tidak rumit. Dimulai dari pendaftaran secara online (dan bahkan gratis!), peserta dapat memilih sendiri perguruan tinggi dan jurusan yang diinginkan. Selanjutnya, peserta harus mengikuti tes online, di mana peserta akan diuji potensi akademiknya. Jika memenuhi kriteria, maka peserta akan lolos ke tahap 200 besar. Kemudian mereka harus mengirimkan berkas seperti fotokopi rapor kelas X-XI, surat keterangan siswa, SKCK, serta hasil tes laboratorium bebas narkoba dan buta warna (bagi jurusan arsitek dan teknik). Terakhir,70 peserta yang lolos dari seleksi berkas itu akan bertanding dan beradu nasib di Jakarta, memperebutkan 30 kursi pemenang Perlu dicatat bahwa jumlah pemenang di tahun 2018 ini mengalami peningkatan dibanding 2 tahun sebelumnya yang hanya mengambil 20 pemenang.
Tak tanggung-tanggung, peminat OSC dari tahun ke tahun teruslah meningkat. Dari sekitar 5.000 pendaftar di awal penyelenggarannya, 28.000 di tahun 2016, hingga terakhir 54.000 pendaftar di tahun 2018 membuktikan bahwa OSC telah berperan besar dalam dunia pendidikan di Indonesia. Dari kompetisi beasiswa, OSC juga mampu menyaring generasi muda yang berprestasi, khususnya di bidang akademik. Terbukti dari salah satu penerima beasiswa OSC UKDW 2016, Yuliana Chintya Dewi Santoso yang baru-baru ini memperoleh Juara 2 dalam PKN STAN Audit Competition, serta Amelia Gita Andreani (OSC UKDW 2016) yang juga memperoleh juara 4 dalam kompetisi yang sama pada 4 Mei 2019. Bahkan lewat PKN STAN Audit Competition, para OSC Awardee ini mampu membuat nama UKDW bersanding dengan Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Diponegoro (UNDIP) selaku juara 1 dan 3.
Bukan hanya menonjol dalam kemampuan akademik, Awardee OSC juga aktif dan menonjol dalam kegiatan organisasi di UKDW. Sebut saja beberapa nama seperti Felisa Febriola S (OSC UKDW 2016) selaku Ketua HMA Atrivm, Cynthia Kumalasari (OSC UKDW 2016) selaku anggota BPM FTI, Lintang Lokeswara (OSC UKDW 2017) selaku anggota BEM FAD, Wahyu Setiawan (OSC UKDW 2017) selaku anggota HMPSM, dan masih banyak lagi. Terbukti bahwa penerima beasiswa OSC tidak hanya berkualitas secara akademik, namun juga secara non-akademik, spiritualitas dan budi pekerti.
Dengan ‘benefit’ yang besar, awardee OSC diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata dan menjadi generasi penerus yang kreatif dan kritis, baik bagi UKDW secara khusus maupun bagi bangsa dan negara. Untuk lingkup UKDW sendiri, awardee OSC sedang merintis berdirinya sebuah organisasi yang untuk menaungi seluruh awardee di UKDW. Atas koordinasi Biro Kemahasiswaan dan Alumni, para awardee OSC UKDW telah berkumpul dan memberikan pilihannya terkait kepengurusan organisasi ini. Hasilnya, terpilih Lintang Lokeswara sebagai Ketua, Yuliana Chintya Dewi Santoso sebagai Sekretaris, dan Wahyu Setiawan sebagai Bendahara. Secara khusus Biro Kemahasiswaan dan Alumni telah berpesan kepada Lokeswara, bahwa dengan adanya organisasi ini diharapkan dapat terus mendorong awardee OSC untuk berprestasi ke depannya. Lalu inovasi dan perubahan apa yang akan mereka berikan? Mari kita tunggu saja! (Yuliana)