Daniel Noverian Setiawan, mahasiswa Program Studi (Prodi) Desain Produk Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta berhasil meraih Juara 2 dalam Lomba Desain Produk INTRVL 2024 yang diadakan pada akhir tahun lalu. INTRVL 2024 merupakan kompetisi berskala nasional yang diselenggarakan oleh Fakultas Desain dan Industri Kreatif Universitas Esa Unggul. Kompetisi ini terdiri dari tiga kategori yakni Furniture Rumah Tinggal, Ilustrasi Estetika Nusantara, dan Interior Rumah Tinggal.
Mengangkat tema “Bangun Mimpi”, peserta lomba didorong untuk menciptakan karya di mana mimpi-mimpi besar lahir dari akar budaya Indonesia, merangkai visi masa depan yang inovatif sambil tetap menjaga warisan budaya. Peserta diminta untuk merancang produk furniture yang ada di dalam rumah tinggal dengan menggali potensi kerajinan lokal serta kekayaan alam yang dimiliki Indonesia.
Dalam proses desain, peserta diharapkan dapat mengintegrasikan unsur-unsur material asli Indonesia, seperti kayu, rotan, dan bambu, yang tidak hanya memperkuat identitas budaya lokal, tetapi juga mendukung konsep keberlanjutan. Karya yang dihasilkan harus mencerminkan kombinasi antara estetika modern dan fungsionalitas, menciptakan produk yang nyaman digunakan sekaligus menarik secara visual. Harapannya para peserta mampu menciptakan karya yang tidak hanya relevan di pasar domestik, tetapi juga memiliki daya tarik di tingkat internasional.
Lewat karyanya yang berjudul “Lampora”, Daniel meraih Juara 2 untuk kategori Furniture Rumah Tinggal. Daniel membuat desain “Side Table” dengan konsep nostalgic, mengadopsi ikon lampu petromaks dan memadukan bahan lokal berkelanjutan. Lampora berhasil menangkap karakter, proporsi bentuk, pemaknaan, dan estetika dari inspirasi petromaks dengan sangat baik.
Daniel menyebut terinspirasi dari kenangan lampu petromaks di rumah nenek yang membawa kehangatan dan nostalgia, serta menjadi jembatan antara masa lalu dengan masa kini. Proses perancangan yang dilakukan juga menggunakan metode-metode yang diajarkan di Desain Produk UKDW. Desain Lampora menggabungkan material bambu yang dilaminasi, dimana material tersebut terbilang ramah lingkungan. Dengan anyaman rotan sebagai simbol keterampilan tradisional pengrajin Indonesia, dan logam kuningan dari Kotagede Yogyakarta, untuk sentuhan elegan.
“Finishing warna gelap memberi kontras simbolis sebagai pusat pencahayaan. Dengan desain simetris berdimensi 590 mm x 500 mm membuatnya fleksibel ditempatkan di berbagai ruang,” terangnya. Daniel juga mengakui penting keberadaan desainer produk di zaman sekarang ini, desainer yang selalu up to date dengan tren yang ada. “Di UKDW, dosen-dosen sudah bisa dan mampu mendukung tentang kemajuan-kemajuan yang mahasiswa tawarkan,” katanya.
Winta Tridhatu Satwikasanti, Ph.D. selaku Ketua Prodi Desain Produk UKDW mengapresiasi semangat kompetitif dan unjuk diri dari mahasiswa Desain Produk UKDW yang semakin meningkat. “Aktualisasi diri adalah sebuah elemen yang penting bagi generasi Z. Melalui kompetisi seusai kompetensi seperti dan dapat bersanding juara dengan universitas besar lainnya, Daniel telah mengembangkan branding dirinya sebagai desainer produk furnitur yang handal sejak dini,” ungkapnya.