Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) berkolaborasi dengan STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta menyelenggarakan Joint Summer Program bertajuk “The Importance of Water Sustainability” pada 15-24 Juli 2018. Kegiatan ini diikuti oleh 28 peserta dari lima negara yakni delapan orang dari Saint Paul University Filipina, lima orang dari Chang Jung Christian University Taiwan, dua orang dari Hanseo University Korea Selatan, dua orang dari Christ University India, lima orang dari UKDW Indonesia, dan lima orang dari STIKES Bethesda Indonesia.

Program ini mendapat dukungan dari Direktorat Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti Kemenristekdikti) melalui Program Hibah Penguatan Kelembagaan Kantor Urusan Internasional (PKKUI) Tahun 2018.  Secara garis besar program ini terdiri dari Academic and Cultural Activities, Live in Program, serta Final Presentation dan Cultural Performance. Peserta belajar bahasa dan budaya Indonesia melalui kelas Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), di samping itu juga mengikuti public lecture dengan tema Interreligious Understanding and Peacebuilding, Water and Health, dan Community Empowerment.

Menurut Kepala Biro Kerjasama dan Relasi Publik, Arida Susyetina, S.S., M.A., selain mengikuti kegiatan perkuliahan, peserta diajak untuk belajar mengolah air hujan menjadi air minum berkualitas melalui Workshop on Water Sustainability di “Laboratorium Hujan” Romo V. Kirjito yang berlokasi di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. “Setelah itu mereka belajar mengenai kesenian Indonesia khususnya tari dan gamelan di Padepokan Seni Tjipta Boedaja. Mereka juga tinggal di rumah penduduk setempat selama tiga hari dua malam untuk mengenal masyarakat lebih dekat dan mempelajari kearifan lokal,” ungkapnya.

Selain itu kami juga ingin menunjukkan toleransi antar umat beragama di dalam kehidupan masyarakat Indonesia. “Peserta kami ajak untuk belajar mengenai kerukunan antar umat beragama di Indonesia, serta bagaimana menyikapi issue intoleransi dan radikalisme yang marak terjadi di dunia,” tambah Arida.

Kegiatan ini resmi dibuka oleh Rektor UKDW Ir. Henry Feriadi, M.Sc., Ph.D didampingi oleh Ketua STIKES Bethesda, Vivi Retno Intening, S. Kep.,Ns., MAN. di STIKES Bethesda, Senin (16/7). “Program ini merupakan program baru yang sangat menarik. Melalui program ini, peserta dapat belajar mengenai water sustainability, keragaman budaya di kampus UKDW, STIKES Bethesda dan Indonesia pada umumnya, serta kearifan lokal dalam kehidupan di pedesaan. Mudah-mudahan semua bisa membangun pertemanan yang baru maupun jejaring yang baru,” kata Henry Feriadi pada peserta.

Sementara itu Vivi Retno Intening menyampaikan bahwa Joint Summer Program ini memberi kesempatan kepada mahasiswa lintas negara untuk hidup bersama dan belajar bersama. “Selain mempromosikan bahasa, budaya, dan lingkungan hidup di Indonesia, program ini juga bertujuan membangun interaksi dan komunikasi mahasiswa Indonesia dengan mahasiswa luar negeri.  Sasaran yang lebih jauh tentu mengarah pada peningkatan daya saing global perguruan tinggi di Indonesia dan peningkatan kerjasama dengan luar negeri,” paparnya.

Joint Summer Program ditutup melalui acara yang bertajuk “Final Presentation and Cultural Performance” yang diadakan di Ruang Seminar Pdt. Dr. Harun Hadiwijono UKDW, pada Senin (23/7). Para peserta mempresentasikan kajian maupun ilmu yang didapat selama mengikuti program. Selain itu masing-masing peserta dari lima negara menampilkan pertunjukan budaya yang khas dari negaranya masing-masing.

Pin It on Pinterest

Share This