Bertempat di Auditorium Koinonia Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta, Program Studi (Prodi) Arsitektur Fakultas Arsitektur dan Desain (FAD) UKDW mengadakan kuliah perdana pada hari Senin, 3 Februari 2020. Mengusung tema “BIM & Architectural Digital Drawing”, perkuliahan ini wajib dihadiri oleh mahasiswa Prodi Arsitektur Angkatan 2016-2019.

Dengan latar belakang kemajuan teknologi yang terus berkembang dalam mendukung proses desain, pengenalan terkait Building Information Modeling (BIM) serta pemodelan tiga dimensi dan presentasinya diberikan untuk memperluas wawasan mahasiswa. Acara yang dikoordinir oleh Stefani Natalia Sabatini, S.T., M.Sc, Dosen Perancangan Arsitektur, Inclusive Design UKDW ini terselenggara atas kerja sama Prodi Arsitektur UKDW dengan pihak SketchUp di bawah PT. ACA Pacific.

Acara dibuka oleh Kaprodi Arsitektur, Dr. -Ing. Sita Yuliastuti Amijaya, S.T., M.Eng. yang memberikan semangat kepada para mahasiswa untuk kembali belajar di semester yang baru. Dr. -Ing. Sita Yuliastuti Amijaya, S.T., M.Eng. juga memperkenalkan program Program Profesi Arsitek (PPAr) yang telah berjalan selama satu tahun dan pada semester ini baru saja menerima mahasiswa baru untuk angkatan yang kedua. “Saya berharap topik yang disampaikan pada kuliah perdana ini dapat menjadi bahan diskusi bagi rekan-rekan mahasiswa yang akan berpraktek profesional di dunia kerja,” ungkapnya.

Adapun narasumber yang mengisi acara ini adalah Amy Rachmadhani Widyastuti dari Divisi BIM Biro PDW Architect, Kiki Richardus S selaku AEC Technical Manager di PT. ACA Pacific, dan Hartanto Gautama Utama, Regional Technical General Manager PT. ACA Pacific. Bertindak sebagai moderator Yohanes Satyayoga Raniasta, S.T., M.Sc, IAI, Dosen Arsitektur, Perancangan Kota FAD UKDW.

Materi pertama disampaikan oleh Amy Rachmadhani Widyastuti yang juga merupakan pengurus Institut BIM Indonesia. Amy menyampaikan bagaimana peran BIM dalam proses sinkronisasi dan kolaborasi desain. “BIM akan bekerja maksimal apabila pengguna BIM tak hanya terampil menggunakan software-nya, namun juga memahami fungsi utamanya yang terkait dengan kolaborasi antarperancang, serta antara perancang dengan pihak struktur dan pihak mechanical electrical. Terlepas dari itu, BIM diharapkan bukan menjadi batasan dalam mendesain, namun justru membantu agar desain menjadi semakin visibel,” ungkapnya.

Kuliah dilanjutkan dengan pengenalan SketchUp sebagai software pemodelan tiga dimensi oleh Kiki Richardus S, seorang arsitek dan SketchUp Instructor. Menyambung materi sebelumnya terkait BIM, Kiki menunjukkan bagaimana SketchUp dapat menyimpan informasi-informasi terkait dengan elemen dalam bangunan dan dapat diubah ke dalam format software BIM. Dirinya juga menunjukkan kemampuan fitur SketchUp Layout yang memungkinkan model tiga dimensi dalam SketchUp diteruskan menjadi gambar kerja. 

Pembicara ketiga, Hartanto Gautama Utama, melengkapi informasi terkait pengembangan software SketchUp melalui plugin V-Ray. Regional Technical General Manager PT. ACA Pacific yang juga merupakan V-Ray Licensed Instructor dan SketchUp Master Trainer ini memperlihatkan perkembangan ilustrasi dan animasi tiga dimensi masa kini yang begitu maju. “V-Ray yang selama ini dikenal oleh mahasiswa arsitektur biasa digunakan untuk membantu proses render gambar tiga dimensi banyak digunakan untuk membantu membuat animasi pada film-film superhero Hollywood,” ungkapnya. Dirinya juga menunjukkan bagaimana V-Ray dapat mendukung presentasi desain arsitektur melalui virtual reality yang dapat diakses melalui smartphone dan dapat berlangsung interaktif karena mampu mengganti visualisasi desain sembari berdiskusi dengan klien.

Sebagai penutup, Yohanes Satyayoga menegaskan kembali bahwa software memang sangat membantu dalam proses desain. Meski demikian, pusat kreativitas berada pada manusia yang menggunakan software tersebut. (FAD/Stefani)

Pin It on Pinterest

Share This