Kesulitan dalam Hidup
“Laut mana tak berombak? Bumi mana tak ditimpa hujan?” Kalimat tersebut merupakan peribahasa Indonesia yang saya temukan di postingan salah seorang teman di Instagram. Artinya segala sesuatu pasti memiliki kesulitan, resiko dan bahayanya tersendiri. Saat memilih berangkat ke kampus jalan kaki dan tidak punya kendaraan pribadi, kita akan kesulitan ketika berangkat terlambat dan tidak bisa tiba lebih cepat. Saat memilih berangkat ke kampus dengan ojek online, kita akan kesulitan ketika kuota habis dan akhirnya tidak bisa order ojek. Segala sesuatu yang kita lakukan, kita miliki, kita pilih, pasti berkemungkinan menyimpan potensi kesulitannya juga.
Tahun 2018 memiliki kesulitannya sendiri, tetapi seiring waktu ternyata dapat diselesaikan dan terlewati satu persatu. Bagaimana dengan tahun 2019? Bisa jadi kesulitan yang lalu masih tersisa atau bahkan belum selesai atau mungkin akan ada kesulitan baru yang datang menghadang kita. Tetapi asal kita memiliki pengharapan dan rencana baik setidaknya membuat kita siap memasuki tahun baru 2019 ini dengan mantap dan percaya diri. Sebab setiap hal yang kita alami pada dirinya selalu menyimpan potensi kemungkinan mendatangkan kesulitannya tersendiri bagi kita. Bahkan dalam hal rencana baik sekalipun selalu ada kesulitan dan kesusahannya sendiri. Hal ini mengingatkan pada satu filosofi China yang cukup terkenal yakni “dalam hitam ada putih, dalam putih ada hitam” yang dikenaldengan istilah Yin dan Yang. Kebaikan dan keburukan akan selalu melekat dan mengiringi kehidupan manusia selama ia hidup dalam dunia. Nampaknya, yang baik dan buruk, kemudahan dan kesulitan memang merupakan bagian yang tak bisa dilepaskan perjalanan
hidup dan waktu.
Akankah Biar Waktu Yang Menjawabnya?
“Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya,” kata Pengkhotbah 3:1. Hal baik dan hal buruk adalah segala sesuatu yang juga ada masanya. Setelah ayat tersebut, penulis kitab Pengkhotbah melanjutkan pesannya dengan menyebutkan hal positif dan negatif secara bergantian diawali dengan kata “ada waktu..” (ayat 2-8). Seakan-akan semua yang baik-buruk itu memang sudah diatur dan harus ada dalam kehidupan manusia. Mungkin ini bukan seakan-akan, tetapi memang benar demikian, segala yang baik dan buruk itu memang ada dan harus ada dalam kehidupan manusia.
Sebaik apapun kita mempersiapkan, mengerjakan, mengusahakan segala hal yang menurut kita baik, tak selalu hal tersebut terjadi seturut harapan kita. Allah mengerjakan hal yang baik untuk kita dengan cara dan periode waktu yang Ia tetapkan dan tak selalu dapat kita pahami. “..tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir,” (Pengkhotbah 3:11b). Mungkin hari ini Allah menghadirkan pengalaman yang seturut dengan harapan kita, kemudian kita merasa itu baik. Kemudian di esok hari Allah menghadirkan pengalaman yang tak sesuai dengan harapan kita, dan kita merasa hal tersebut buruk. Buruk karena Allah tidak melakukan apa yang kita harapkan. Padahal itu semua adalah cara Tuhan berkarya. CaraNya berkarya tak selalu kita pahami, namun percayalah yang tak terpahami itupun tetaplah indah karena Ia menjadikan segalasesuatunya dengan sungguh amat baik.
Pada akhirnya beberapa sikap positif yang dapat dilakukan memasuki tahun baru ini berdasarkan nasehat pengkhotbah; Pertama, jalani hidup sesuai dengan waktu yang ditetapkan Tuhan untuk melakukan hal-hal yang baik, berfaedah dan mendatangkan kegembiraan bagi sebanyak mungkin orang dalam jangkauan kita; Kedua, maknai segala pengalaman hidup dan peristiwanya yang terjadi, entah kesedihan, sukacita, dan kebahagiaan sebagai cara Tuhan sedang mengolah sikap syukur dan percaya kita pada kebaikanNya; Ketiga, selalu ada harapan baik dari setiap perbuatan tangan Tuhan dalam hidup kita. Satu hal yang pasti takut akan Tuhan menjadi dasar terpenting disepanjang tahun mendatang, sebab orang yang demikian akan mendapatkan hikmat kehidupannya dan menjadi pribadi yang tidak akan menyerahkan nasibnya tanpa bertindak apapun kepada waktu secara pasif.
Selamat memasuki tahun 2019 dengan iman dan keyakinan akan karya Allah yang sungguh amat baik, Tuhan menemani dan memampukan kita untuk menapaki setiap proses kehidupan di tahun yang baru. Percayalah bahwa segala sesuatu dijadikanNya indah pada waktuNya! (ester)