Dalam upaya untuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan warga binaan pemasyarakatan pada Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Yogyakarta, Fakultas Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta mengadakan pelatihan keterampilan pembuatan tempe dan pengolahan pangan bahan dasar tempe. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan baru bagi peserta agar mereka dapat berwirausaha dan mendukung kelangsungan hidup mereka setelah bebas dari lembaga pemasyarakatan. Pelatihan yang diselenggarakan pada bulan Februari ini melibatkan sejumlah dosen dari Fakultas Bioteknologi UKDW, di antaranya Tri Yahya Budiarso, S.Si., M.P., Dr. Charis Amarantini, M.Si., Dwi Aditiyarini, S.Si., M.Biotech., M.Sc., Catarina Aprilia Ariestanti, STP, M.Sc., Dina Clarissa Kurniawan, S.T.P., M.Biotech., dan Bintang Efrata Aprilia, S.Pi., M.Sc.
Pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teoritis, tetapi juga memberikan praktik langsung di lapangan. Peserta diajarkan dari awal hingga akhir proses pembuatan tempe, mulai dari pemilihan bahan baku, proses fermentasi, hingga pengemasan produk akhir. Selain itu, peserta juga diajarkan tentang pengolahan pangan bahan dasar tempe agar produk yang dihasilkan aman konsumsi dan berkualitas, dan kewirausahaan yang berkelanjutan. Ketua Program Studi Biologi UKDW, Dwi Aditiyarini, S.Si., M.Biotech., M.Sc. menyampaikan, “Kami sangat senang mendapat kesempatan untuk memberikan pelatihan bagi para warga binaan. Kami berharap keterampilan kehidupan (life skills) dalam pelatihan ini menjadi bekal berharga bagi warga binaan untuk reintegrasi sosial. Pelatihan ini merupakan wujud komitmen Fakultas Bioteknologi UKDW dalam menjawab tantangan ketahanan pangan, mendorong prinsip pembangunan berkelanjutan serta mereflesikan peran strategis pendidikan tinggi dalam menciptakan dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan sosial”.
Sementara itu, Kalapas Narkotika Yogyakarta, Porman Siregar, menyampaikan apresiasi terhadap kerja sama ini. Porman menegaskan bahwa program pelatihan keterampilan seperti ini menjadi bagian dari upaya pembinaan yang bertujuan agar warga binaan dapat memiliki keahlian yang berguna setelah mereka bebas.”Kami berharap pelatihan ini dapat membuka wawasan dan memberikan keterampilan yang dapat menjadi bekal bagi WBP dalam membangun kehidupan yang lebih baik. Pembuatan tempe bukan hanya sekadar keterampilan memasak, tetapi juga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai peluang usaha,” ujarnya.
Selain penyampaian materi, dalam kesempatan ini juga dilakukan serah terima peralatan pembuatan tempe dari Fakultas Bioteknologi UKDW kepada Lapas Narkotika Yogyakarta. Bantuan ini berupa alat-alat produksi yang akan digunakan dalam sesi praktik pembuatan tempe di tahap selanjutnya.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan warga binaan tidak hanya mendapatkan keterampilan, tetapi juga termotivasi untuk menjalani kehidupan yang lebih produktif setelah menyelesaikan masa pidana mereka. Fakultas Bioteknologi UKDW terus berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat melalui berbagai program pendidikan dan pelatihan. Dengan visi untuk menjadi program studi yang unggul dan terpercaya, fakultas ini terus berupaya untuk melahirkan generasi profesional yang tidak hanya berbakat dalam bidang bioteknologi, tetapi juga memiliki rasa tanggung jawab sosial dan lingkungan. [lia]