Biro Kemahasiswaan, Alumni, dan Pengembangan Karir (Biro III) Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta berkolaborasi dengan Centre of Entrepreneurship and Innovation (Centrino) UKDW menggelar acara Entrepreneurship Clinic Session 2 (ECS 2) pada 5, 6, dan 12 Agustus 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan dukungan terhadap minat mahasiswa dalam menghasilkan karya kreatif dan inovatif sebagai rintisan usaha di UKDW, sekaligus pembinaan dalam pemahaman konsep wirausaha yang komprehensif ini. ECS 2 diikuti oleh empat kelompok usaha peraih hibah Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2024 dan mahasiswa umum.
      Kepala Centrino, dr. Haryo Dimasto Kristiyanto, S.S., M. Sc. mengatakan materi pembekalan pada ECS 2 mencakup branding strategy, ekosistem kewirausahaan, dan strategi pemasaran. “Berdasar pengalaman dari kelompok usaha peraih hibah P2MW 2024, kami melihat potensi mereka untuk terus tumbuh sebagai kelompok usaha kedepannya,” katanya. Hal tersebut cukup beralasan karena tiga dari empat kelompok usaha yang berhasil menerima hibah P2MW 2024 adalah alumni dari program hibah MBKM Kewirausahaan 2023.
      Ign. Agus Putranto, M.Si (Agus), seorang akademisi dan ekspertis dalam bidang komunikasi dan advertising dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) menyampaikan materi terkait branding strategy. “Brand adalah sistem simbol yang mengkomunikasikan janji kepada target konsumen yang dituju. segala kesan yang muncul di benak seseorang yang terkait dengan ingatannya mengenai suatu merek, dipengaruhi oleh pengalaman dan informasi yang diperoleh konsumen. Asosiasi merek yang berhubungan akan membentuk brand image,” terang Agus yang juga menjabat sebagai Kepala Kantor Kerjasama Internasional UAJY dan juga selaku Program Director Pinasthika Creative Festival.
      Selanjutnya, RM. Satya Brahmantya (Bram) selaku Team Leader dari Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) Yogyakarta dan staf ahli bidang design and business di Kementerian Perindusterian RI menjelaskan materi terkait ekosistem kewirausahaan, suatu sistem yang kompleks dan dinamis, terdiri dari berbagai elemen saling terkait yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan usaha baru. Bram menyebutkan pentingnya agregator-agregator dalam usaha yang berkesinambungan khususnya di Yogyakarta. Agregator yang dimaksud adalah pemerintah, institusi pendidikan, investor, inkubator bisnis, asosiasi usaha, maupun infrastruktur.
      Materi selanjutnya terkait strategi pemasaran disampaikan oleh Purnama Sidi, owner dari NggoneMbahmu Coffee Roaster, sebuah rumah sangrai kopi yang terletak di Klaten. Mbah Kung, panggilan akrabnya, menyebutkan perlunya brand personality dalam mengenalkan produk. “Brand personality dibangun dengan memperhatikan karakterisitik konsumen yang ada, sehingga nantinya akan menarik perhatian konsumen di pasaran baik secara fisik maupun emosional,” ungkapnya.
      Seperti terlihat pada biji kopi signature NggoneMbahmu, yaitu: Mbah Karyo, Mbah Mitro, dan Mbah Joyo, yang dibaliknya terkandung filosofi dengan maKaryo (karya), kita membangun Mitro (mitra) terutama petani kopi untuk berJoyo (jaya) bersama.
     Kejelian-kejelian Mbah Kung dalam membangun usaha rumah sangrai kopi dengan ciri khas ini, menciptakan suatu diferensiasi produk dari Coffee Roaster yang sudah ada, khususnya pengalaman minum kopi bagi para cucu-cucu (sebutan Mbah Kung bagi para konsumennya). Hal ini berdampak secara langsung pada rekognisi masyarakat secara luas terhadap NggoneMbahmu, salah satunya adalah 70% konsumen loyal NggoneMbahmu berasal dari luar kota.
      Tidak heran dengan potensi yang dimiliki, NggoneMbahmu telah berhasil mengangkat potensi kopi daerah, dan juga mendapat perhatian pemerintah dengan diundang Presiden ke Istana Kepresidenan 2017 silam. [Centrino/amp]

Pin It on Pinterest

Share This