Bencana alam gempa disusul tsunami menimpa beberapa wilayah di Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9). Gempa pertama dengan kekuatan 5,4 Skala Richter tercatat oleh Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada pukul 14.00 WIB. Pada pukul 17.02 WIB getaran kembali terasa dengan kekuatan lebih besar, mencapai 7,7 Skala Richter, memicu peringatan tsunami. Bencana alam tersebut telah menelan ribuan korban. Hal tersebut tentunya sangat memilukan bagi masyarakat termasuk para mahasiswa asal Palu, Donggala, Sigi, dan sekitarnya yang sedang mengeyam pendidikan di Yogyakarta, khususnya Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW).
Pada Selasa (4/10), UKDW menyelenggarakan ibadah penguatan keluarga bagi mahasiswa yang keluarganya terkena bencana alam di Palu dan sekitarnya. Kegiatan dihadiri oleh Rektor UKDW, Ir. Henry Feriadi M.Sc.,, Ph.D, Wakil Rektor III, Joko Purwadi S.Kom., M.Kom, Pendeta Universitas, Pdt. Nani Minarni, serta para mahasiswa. Ibadah ini mengangkat tema “Ia Mengasihimu”. Bertempat di Kapel Atas UKDW, ibadah dimulai pukul 18.00 WIB dan berlangsung dengan khidmat.
Tidak hanya berdoa bersama, ibadah penguatan keluarga ini juga memberi kesempatan bagi para mahasiswa untuk menyampaikan harapannya secara pribadi. Dalam suatu sesi, Pendeta Nani mempersilahkan para mahasiswa satu persatu untuk maju ke altar. Di hadapan altar, para mahasiswa dipersilahkan untuk mengambil, menyalakan lilin, dan meletakkan lilin yang menyala. Setelah itu, mahasiswa yang berasal dari Palu dan sekitarnya dapat menyampaikan doa-doa pribadinya. Suara isak tangis terdengar begitu jelas dari beberapa mahasiswa yang membuat suasana terasa haru.
Usai ibadah, Rektor UKDW menyampaikan sambutannya, “Senantiasa para mahasiswa yang keluarganya tekena bencana, dikuatkan hatinya, dan segera dipulihkan keadaannya.” Berbagai bantuan telah disiapkan, baik berupa dana, sandang, dan kebutuhan lainnya. “Bantuan tersebut akan disalurkan langsung ke Palu dan sekitarnya, juga dengan beberapa alumni yang menjadi relawan di daerah bencana,” beliau menambahkan. (Krissanti Dewi)