Dosen Program Studi (Prodi) Arsitektur Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta, Yohanes Satyayoga Raniasta, S.T., M.Sc., bersama timnya meraih Juara 2 dalam kompetisi International Trade Fair Ideas-Inventions-New Product (IENA). Ajang tersebut merupakan pameran dan kompetisi di bidang inovasi dalam lingkup internasional, yang diselenggarakan oleh AFAG Messen und Ausstellungen GmBH yang berpartner dengan Deutsches Patent- und Markenamt, International Federation of Inventors Associations (IFIA), Hack & Make (Das Kreativ und Technikfestival), Deutscher Erfinder-Erband e.V, dan bekerjasama dengan Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA).

Tahun ini merupakan tahun ke-75 dimana IENA menjadi ajang pameran internasional yang penting untuk seluruh inovator, tidak hanya dari Jerman, namun juga berasal dari seluruh dunia. Yohanes Satyayoga menyebutkan timnya mengirimkan karya untuk kategori Invention A01 (Agriculture, Animal Husbandry, Hunting, Trapping, Fishing), sub-category University Invention.

“Penyajiannya berupa deskripsi ide dan rincian karya inovasi yang dituangkan melalui poster, video, dan model. Karya tersebut dikirim dalam bentuk softcopy, kemudian kurator lomba dari panitia melakukan seleksi. Peserta yang lolos kurasi lalu diundang untuk mengikuti final event IENA di Nürnberg, Jerman. Adapun karya dinilai berdasarkan tingkat kebaruan inovasi, aplikabilitas, dan aspek komersialisasinya. Penjuriannya dua tahap, tahap pertama adalah kurasi secara asinkronus melalui file yang dikirimkan. Tahap kedua adalah penjurian final melalui presentasi langsung di hadapan juri,” terangnya.

Yohanes Satyayoga menjelaskan karya mereka yang berjudul “IA-24 Smart Farding (Farm Building)” mengangkat konsep hydroponic urban farming berbasis IoT yang melibatkan pemanfaatan kembali lahan terbatas, ruang sisa atau bangunan tidak terpakai di perkotaan untuk keperluan pertanian.

“Konsep smart farding ini mendukung berbagai aktivitas urban farming mulai dari hulu hingga hilir, meliputi produksi bibit, budidaya tanaman sayuran berbasis IoT, pengelolaan kualitas bangunan, sampai aktivitas pengemasan dan pemasaran. Semua proses ini diotomatisasi dengan dukungan IoT,” paparnya.

Pin It on Pinterest

Share This