Suyanto mengenang masa-masa kuliahnya di UKDW sebagai periode penting dalam hidupnya. Meskipun telah memiliki pondasi di bidang teknologi informasi sejak SMA, ia merasa bahwa pendidikan di UKDW memberikan pengalaman baru yang berharga. “Belajar di TI UKDW memberikan pengalaman baru di dunia IT saat itu. Ilmu dan sahabat-sahabat di kampus menambah semangat untuk menggali ilmu-ilmu baru,” katanya.
Sebagai perantau, tantangan terbesar yang dihadapinya bukan dari sisi akademis, melainkan dari kemampuan untuk mengatur kehidupan sehari-hari. “Tantangannya adalah bagaimana mengatur keseharian sendiri dan tanggung jawab dalam pembelajaran di kampus,” ujarnya, mengingat kembali masa-masa di mana ia harus menyeimbangkan antara kehidupan pribadi dan akademik.
Pendidikan di UKDW bukan hanya soal teori dan praktik, tetapi juga soal membentuk karakter dan mentalitas. Suyanto menyebut bahwa UKDW mengajarkan pentingnya kerja keras, ketekunan, dan keterbukaan pikiran. Tiga hal yang ia terapkan secara konsisten dalam kariernya. “Ketiga hal yang saya hadapi di kampus juga saya hadapi kedepannya saat harus terjun dalam dunia bisnis, bahkan saat mendirikan perusahaan startup,” jelasnya.
Setelah menyelesaikan pendidikan, Suyanto memulai perjalanan karier yang penuh tantangan hingga akhirnya menjadi CEO dan sekarang Komisaris Anteraja. Menurutnya, perjalanan ini adalah hasil dari anugerah Tuhan dan keberanian untuk mengambil setiap peluang yang datang. “Keberanian untuk mengambil kesempatan yang datang, ketekunan, inovasi, teamwork, dan kelincahan dalam menjalankan bisnis membuat Anteraja ada sampai saat ini,” ungkapnya.
Salah satu pencapaian yang paling ia banggakan selama di Anteraja adalah mampu menciptakan lapangan kerja bagi banyak orang dan menjadikan Anteraja sebagai tempat di mana para karyawan dapat tumbuh dan mencapai mimpi-mimpi mereka. “Menciptakan Anteraja sebagai rumah untuk banyak orang bertumbuh adalah kebahagiaan bagi saya,” tambahnya.
Dalam industri logistik yang kompetitif, Suyanto percaya bahwa inovasi adalah kunci untuk terus berkembang. Ia memiliki visi untuk membuat Indonesia lebih kompetitif melalui efisiensi dan modernisasi di sektor logistik. “Saya ingin agar Indonesia bisa lebih kompetitif, dengan industri logistik yang lebih efisien dan modern, serta menerapkan teknologi untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik,” ujarnya.
Sebagai Komisaris, Suyanto fokus pada pengambilan keputusan strategis yang mendukung visi besar perusahaan. Ia percaya bahwa keputusan-keputusan sulit harus diambil dengan keberanian demi mencapai tujuan jangka panjang.
Teknologi informasi telah mengubah wajah industri logistik, dimana Anteraja berada di garis depan dalam penerapan teknologi untuk meningkatkan efisiensi. Salah satu inovasi penting yang diterapkan Anteraja adalah sistem sortasi berbasis robotik AGV yang meningkatkan kecepatan dan akurasi dalam proses logistik. Selain itu, Anteraja selalu mendengarkan suara pelanggan dan berinovasi untuk menjawab kebutuhan yang terus berkembang. “Listen to customer voice, keep innovate, dan ciptakan solusi untuk masalah-masalah yang dihadapi pelanggan dengan menggunakan teknologi yang tepat,” tegas Suyanto.
Sebagai salah satu alumni yang telah mencapai kesuksesan, Suyanto memiliki pesan penting bagi mahasiswa dan lulusan baru UKDW. “Tetap jaga integritas agar bisa menjadi team player yang trustworthy. Teruslah berinovasi dan adaptasi terhadap perubahan, baik itu perubahan teknologi, kondisi pasar, maupun kebutuhan pelanggan. Jangan pernah berpuas diri, tetapi selalu seperti gelas kosong yang siap terus belajar,” pesannya.
Perjalanan karier Tjoeng Suyanto, dari mahasiswa Teknik Informatika hingga menjadi Komisaris Anteraja, membuktikan bahwa dengan integritas, kerja keras, dan inovasi, setiap impian bisa menjadi kenyataan. [vio]