Asian Academy of Campus Ministry (AACM) adalah sebuah inisiatif dari United Board untuk membangun kapasitas kampus-kampus di Asia dalam mendorong pengembangan spiritual para mahasiswanya dan mempersiapkan para pendeta kampus untuk menjalankan peran mereka yang terus berkembang demi kesejahteraan mahasiswa dan kesehatan mentalnya. Program AACM 2024 yang berlangsung pada awal Mei lalu dan diikuti 29 pendeta, pendeta kampus, akademisi, dan administrator dari tujuh negara ini diadakan di tiga kampus universitas yang terletak di Indonesia untuk menikmati pengalaman pembelajaran multi-agama.

Pdt. Nani Minarni dari UKDW Yogyakarta, merupakan seorang Pendeta Universitas yang memiliki kepemimpinan dengan belas kasih. Dengan visi yang seluas-luasnya serta rasa kasih sayang yang dimilikinya, Nani menjabat sebagai Head of Campus Ministry selain sebagai dosen yang berdedikasi. Perjalanannya, didorong oleh keyakinan, pemahaman lintas budaya, dan hasrat untuk membina hubungan, sungguh menginspirasi.

Nani memulai setiap hari dengan senyuman dan tujuan. Ia berkolaborasi dengan timnya untuk merancang, mengelola, dan menyelenggarakan program yang menyentuh setiap sudut kehidupan kampus di UKDW. Mulai dari inisiatif spiritualitas dan kesehatan mental hingga pembuatan konten pendidikan yang menarik untuk media sosial, upaya Nani memastikan bahwa setiap siswa atau anggota staf merasa didukung dan dihargai.

Perjalanan Nani mengalami perubahan ketika ia terlibat dengan program-program yang disponsori oleh United Board. Pada tahun 2017, ia menerima pelatihan dari Dr. Tom Hastings di Tokyo, mempelajari seni kerohanian universitas. Pengalaman ini hanyalah permulaan. Pada tahun 2018, ia berpartisipasi dalam pertemuan Asian Academy of Campus Ministry (AACM) yang pertama di Tokyo, berbagi wawasan tentang pengembangan mahasiswa lintas agama dan mendiskusikan tantangan dan peluang dalam pelayanan kampus. Pada tahun 2023, Nani mengambil bagian dalam program AACM di Filipina, mengeksplorasi dasar teologis dan peran beragam pelayanan kampus. Pengalaman ini mencapai puncaknya pada tahun 2024 ketika ia menjadi panelis di AACM di Yogyakarta, berbagi praktik terbaik model pelayanan kampus multi-agama.

Perjalanan Nani dipenuhi dengan momen-momen transformatif. Dari keterlibatan aktifnya dalam gerakan Dialog Antaragama hingga mengejar gelar master di bidang Agama dan Filsafat, setiap langkah telah membentuk pendekatannya terhadap keterlibatan dan kepemimpinan masyarakat. Pengalamannya selama 11 tahun sebagai aktivis lintas agama sangat mempengaruhi gaya kepemimpinannya, yang menekankan tanggung jawab, totalitas, dan dapat dipercaya. Sebagai peserta dan penyelenggara AACM yang didukung oleh United Board, Nani telah mengembangkan layanan pelayanan kampus yang terintegrasi, relevan, dan inklusif. Dia memperjuangkan model “pemimpin yang melayani dan belajar”, yang terus berkembang untuk menghadapi tantangan secara efektif dan penuh kasih.

Peran Nani sebagai Pendeta Universitas terbilang unik. Ia menciptakan ruang spiritual yang inklusif, memfasilitasi dialog antaragama, dan mengoordinasikan perayaan budaya. Upayanya dalam menyelenggarakan proyek pengabdian masyarakat dan lokakarya pendidikan tentang kompetensi budaya dan resolusi konflik telah menjembatani perbedaan budaya, membina lingkungan kampus yang harmonis.

Kolaborasi Nani dengan United Board memberikan dampak besar pada pendekatannya dalam membina hubungan dan mempromosikan budaya kepedulian. Konsep budaya kepedulian, yang merupakan inti dari misi United Board, sangat selaras dengan Nani. Dia telah menerapkan support networks, peer mentoring programs, dan program yang meningkatkan kesehatan mental, emosional, dan spiritual. Memperkuat kemitraan internasional bukannya tanpa tantangan. Nani telah mengatasi perbedaan budaya, hambatan bahasa, dan logistik dengan hikmah dan tekad. Upayanya dalam mengembangkan program pertukaran, berkolaborasi dengan organisasi berbasis agama internasional, dan terlibat dalam proyek penelitian bersama telah memperkaya komunitas UKDW dan sekitarnya.

Perjalanan Nani dari peserta hingga menjadi penyelenggara telah menyoroti kekuatan transformatif dari iman dan spiritualitas. Kisahnya menunjukkan empati, kolaborasi, dan dedikasi yang tak tergoyahkan dalam membina komunitas yang penuh kasih, terhubung, dan berpikiran global. Saat ia terus menginspirasi dan memimpin, Nani mewujudkan semangat sejati “Compassion into Action”.

Sumber: https://unitedboard.org/compassion-in-action-nanis-impactful-journey/

Pin It on Pinterest

Share This