Jumlah kasus demam berdarah (DBD) di Kabupaten Bantul mengalami peningkatan dari tahun 2018 ke tahun 2019 dengan kasus tertinggi terjadi di Kecamatan Piyungan, yakni sebanyak 134 kasus. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul hingga awal Februari 2020, jumlah penderita DBD telah mencapai 160 kasus. Jumlah kasus diperkirakan akan terus meningkat hingga periode Mei mendatang.
Mempertimbangkan hal tersebut, Fakultas Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) tertarik melakukan surveilans epidemiologi dan entomologi untuk menemukan faktor-faktor penyebab meningkatnya kasus DBD di Kabupaten Bantul, khususnya di Kecamatan Piyungan. Penyakit DBD dan penyakit menular lainnya sangatlah kompleks dan dinamis sehingga dalam upaya pengendaliannya dibutuhkan interaksi dan sinergi antara beberapa disiplin ilmu serta otoritas kesehatan dan lingkungan untuk dapat mengembangkan metode peringatan dini yang efektif, pengawasan dan pengendalian vektor serta penanganan penyakit secara paripurna.
Dalam upaya mengkaji kasus meningkatnya penyakit DBD dan penyakit menular lainnya, Fakultas Bioteknologi UKDW mengembangkan kerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul untuk melakukan kegiatan surveilans dan pengendalian penyakit menular serta membuat rekomendasi teknis strategi pengendalian penyakit menular di Kabupaten Bantul, meningkatkan mutu pelayanan di bidang kesehatan di Puskesmas, membuka wawasan mahasiswa dengan terlibat langsung pada permasalahan aktual di masyarakat melalui kegiatan magang mahasiswa, dan meningkatkan kapasitas sumber daya masyarakat di berbagai bidang, terutama di bidang kesehatan.
Fakultas Bioteknologi UKDW telah resmi menjalin kerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul melalui penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) yang dilaksanakan pada hari Rabu, 11 Maret 2020. Penandatanganan ini dilakukan oleh Dekan Fakultas Bioteknologi UKDW Drs. Kisworo, M.Sc. dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Agus Budiraharja, S.K.M., M.Kes. bertempat di Ruang Afiat Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul. Turut hadir dalam acara tersebut Drs. Djoko Rahardjo, M.Kes. selaku Wakil Dekan III Fakultas Bioteknologi UKDW, perwakilan Biro Kerja Sama dan Relasi Publik (Biro 4) UKDW, perwakilan Bagian Hukum Setda Kabupaten Bantul, Bappeda Kabupaten Bantul, Kasubag Kerjasama Bagian Administrasi Pemerintahan Setda Kabupaten Bantul, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul beserta jajaran dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul.
Dalam sambutannya, Agus Budiraharja menyampaikan bahwa kasus-kasus DBD di daerah Bantul memang tinggi, khususnya di daerah Piyungan. Tahun 2020 ini merupakan siklus lima tahunan terjadinya peningkatan kasus DBD sehingga perlu dilakukan kegiatan khusus untuk penanggulangan kasus DBD. Untuk tahun 2019 tercatat 1400 kasus DBD di Kabupaten Bantul walau angka kematiannya termasuk kecil yaitu hanya empat kasus. Memasuki musim penghujan, ada banyak ancaman penyakit menular diantaranya kasus DBD dan penyakit leptospirosis sehingga Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul perlu menggandeng universitas untuk berdiskusi terkait strategi penanggulangan penyakit menular di masyarakat. Agus berharap melalui kerja sama ini, Fakultas Bioteknologi UKDW dapat terlibat langsung dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Kabupaten Bantul. Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Bioteknologi, Kisworo mengungkapkan bahwa melalui kerja sama ini dapat mendorong dan memacu fakultas di UKDW khususnya Fakultas Bioteknologi untuk membantu pemerintah, dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul dalam menanggulangi penyakit menular melalui kegiatan surveilans dan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dan dosen. [Lia]