Dua mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Desain Produk Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta berhasil menjadi pemenang dalam Lomba Desain Produk homLiv yang diselenggarakan oleh PT Homliv Anugerah Tritunggal Indonesia dan merupakan kompetisi berskala nasional. Kedua mahasiswa tersebut adalah Shania Agustine Kartika Dewi Abiel Utomo dan Isma Nurul Afifah. Adapun pengumuman pemenang disampaikan pada awal tahun 2025 ini, yang meliputi tiga kategori yaitu the most marketable product, the most functional product, dan the most aesthetic product.
Shania yang menjadi pemenang untuk kategori the most marketable product, merancang produk “Woody Whimsy”. Sebuah produk kombinasi antara tatakan dan penutup gelas yang dirancang dengan tema visual berkesinambungan. “Jika terpisah, keduanya menampilkan visual yang menarik secara mandiri. Namun, ketika digabungkan, keduanya membentuk visual yang utuh dan memiliki makna berkaitan. Produk ini berfungsi untuk memudahkan kita membawa minuman panas, juga melindungi minuman dari debu, serangga, dan kotoran saat disajikan,” terangnya.
Shania menambahkan desain tersebut memberikan elemen interaksi, sehingga menciptakan pengalaman unik bagi pengguna. Produk ini hadir dalam 5 varian menarik yaitu Humble Puppy, Flower Bloom, Ladybug, Sweet Bee, dan Duckydoo. Produk dirancang untuk menemani setiap sajian minuman dengan kebahagiaan kecil yang manis dan penuh makna.
Shania mengaku sangat senang dan bersyukur karena dapat menjadi salah satu pemenang dalam perlombaan tersebut. Ia juga menyebutkan jika dosen-dosen di Prodi Desain Produk UKDW terus mendorong para mahasiswa untuk mengembangkan diri dengan mengikuti berbagai perlombaan. “Perkuliahan di Despro UKDW telah memberikan banyak pengalaman berharga dan memacu para mahasiswa dalam berpartisipasi aktif untuk terus mengembangkan kreativitas dan potensi diri dalam berbagai peluang yang ada,” imbuhnya.
Sementara itu, Isma yang menjadi pemenang untuk kategori the most functional product merancang produk “Prepbox”, menjelaskan produknya memiliki bermacam fungsi, dimana beberapa kegiatan meracik dapat dilakukan dalam satu produk.
“Dalam Prepbox, terdapat alat pemotong, wadah pemisah potongan bahan masakan, wadah bumbu yang telah diiris, dan tempat menampung sampah sementara. Produk tersebut membuat proses meracik lebih praktis dan terorganisir. Terdapat dua variasi produk dengan sedikit perbedaan pada mekanisme dan tata letaknya,” jelasnya.
Isma mensyukuri pencapaiannya dan akan terus belajar mengembangkan diri. “Perkuliahan di UKDW seru dan banyak hal baru yang saya pelajari dari Despro UKDW. Dimana mahasiswa selalu terlibat aktif dalam setiap proses perkuliahan, sehingga berdampak baik untuk bertambahnya ilmu yang didapat,” tambahnya.
Winta Tridhatu Satwikasanti, Ph.D. selaku Ketua Prodi Desain Produk UKDW menyebutkan strategi kompetisi ini dapat menjadi sebuah praktik baik. “Kompetisi diinisiasi dengan pemberian materi tentang piranti masak dari kayu dan keunggulan Homliv oleh Ibu Yudiana Lyn selaku CEO. Hal ini sangat membantu mahasiswa dalam mengeksplorasi desain. Dimana hasil dari pemenang akan melalui proses pengembangan desain lebih lanjut, tes pasar dan kualitas untuk ikut dipamerkan di ajang pameran desain level nasional INACRAFT Jakarta. Royalti pun diberikan untuk desain terpilih. Kolaborasi industri ini memberikan mahasiswa untuk berpengalaman di luar kampus,” pungkasnya.