Christmastuti Nur, S.Ds., M.Ds., Dosen Program Studi (Prodi) Desain Produk Fakultas Arsitektur dan Desain (FAD) Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogkakarta meraih Juara I dalam kompetisi Indonesia Fashion and Craft Awards (IFCA) 2024 dengan tema “Neighbourhood Spirit: Creative Collaboration for Sustainable Future.” IFCA merupakan kompetisi desain nasional yang bertujuan mencari desainer muda berbakat, dengan visi sustainability dalam bidang kriya dan fesyen. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Balai Pemberdayaan Industri Fesyen dan Kriya (BPIFK) Ditjen Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kementerian Perindustrian.
Christmastuti, dengan karya BeriSinar, berhasil menjadi Juara 1 untuk kategori kriya. Penghargaan tersebut disampaikan dalam acara puncak penganugerahan Gebyar IKMA 2024 “Mendorong Kemandirian IKM Melalui Inovasi dan Penguatan Rantai Pasok” pada hari Kamis, 14 November 2024 di Mall Kota Kasablanka Jakarta.
Christmastuti menjelaskan BeriSinar merupakan produk lampu dekoratif bergaya eklektik kontemporer yang dapat digunakan untuk mendukung ambient lighting suatu ruangan. Dimana desainnya terinspirasi dari Peksi Beri yang terdapat di Situs Manuk Beri, Kotagede, Yogyakarta, sebuah situs yang kurang mendapat perhatian, tergerus masa dan peradaban. “Situs ini dipilih karena menggambarkan kondisi kerajinan perak di Kotagede yang juga terlupakan dan terpinggirkan setelah mengalami kejayaan pada masa 90-an. Secara desain, kerajinan perak di Kotagede dianggap tertinggal, serta limbah merkurinya bahkan dituduh mencemari Sungai Gajah Wong dan sumur warga setempat. Akibat penurunan pesanan, banyak perajin terpaksa alih usaha demi menyambung hidup,” paparnya.
Setelah melakukan studi literatur dan wawancara dengan berbagai pihak, ia mengusulkan gagasan berupa konsep desain “Jewellery for Home Series”. Para perajin di Kotagede yang selama ini terbiasa membuat produk dari perhiasan untuk tubuh, diberi tantangan membuat perhiasan untuk hunian karena sektor Home Decor memiliki pasar yang lebih luas. Keterampilan perajin dalam membuat perhiasan yang detail dan rumit dilibatkan dalam pembuatan produk BeriSinar dengan memanfaatkan kawat tembaga dari bekas kabel listrik yang dirangkai menggunakan teknik filigree tanpa elektroplating sehingga lebih berempati pada lingkungan. Untuk menjawab tantangan “Neighbourhood Spirit”, ia juga menggandeng perajin tanduk di Kotagede dalam pembuatan produk lampu ini dengan menonjolkan karakter translusen dan marbling hitam kecokelatan dari material tanduk.
Christmastuti mengakui bahwa karyanya masih banyak kekurangan dan tidak luput dari kritik yang diberikan oleh dewan juri maupun desainer ternama lainnya. Tapi hal ini ia jadikan sebagai saran konstruktif untuk perbaikan produk selanjutnya. Ia pun menambahkan bahwa keikutsertaan dalam kompetisi semacam ini menuntutnya untuk terus belajar hal baru, mengikuti perkembangan desain terkini, serta mendorongnya untuk mengembangkan kapasitas diri melampaui sekat-sekat penghalang.
Setelah melalui masa penjurian dari bulan Agustus-November 2024 dengan total peserta 725 orang dari seluruh Indonesia, Christmastuti menyadari bahwa kasih karunia Tuhan memampukannya bertahan hingga tahap akhir walaupun menghadapi banyak kesulitan dalam proses perwujudan desainnya. Ia juga melihat bahwa seluruh peserta IFCA merupakan orang-orang yang kompeten dan berpengalaman di bidangnya, memiliki keunikan dan keunggulan, serta mempersiapkan desain dengan sangat matang. “Bertemu dengan dewan juri, desainer ternama, dan peserta lain dari seluruh Indonesia menjadi kesempatan untuk meraup pengalaman sebanyak-banyaknya,” ungkapnya.
Lebih jauh, Christmastuti berharap kesempatan ini dapat membuka peluang kerja sama Prodi Desain Produk UKDW di masa mendatang. Selain itu, ia pun berharap melalui keikutsertaannya di ajang kompetisi desain yang bergengsi ini, mahasiswa dapat terinspirasi untuk memiliki keberanian dan semangat dalam mengikuti kompetisi serupa.