Tentang Sendimas 2021
Pemberdayaan masyarakat dapat diartikan sebagai usaha untuk memberikan daya (empowerment) dan/atau penguatan (strengthening) kepada masyarakat/kelompok komunitas. Pemberdayaan masyarakat bisa juga didefinisikan sebagai suatu upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi, dan meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri. Menurut Robinson (1994), pemberdayaan adalah suatu proses pribadi dan sosial; suatu pembebasan kemampuan pribadi, kompetensi, kreatifitas dan kebebasan bertindak, sedangkan menurut Payne (1997), pemberdayaan pada hakekatnya bertujuan untuk membantu klien mendapatkan daya, kekuatan dan kemampuan untuk mengambil keputusan dan tindakan yang akan dilakukan dan berhubungan dengan diri klien tersebut, termasuk mengurangi kendala pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan. Orang-orang yang telah mencapai tujuan kolektif diberdayakan melalui kemandiriannya, bahkan merupakan “keharusan” untuk lebih diberdayakan melalui usaha mereka sendiri dengan akumulasi pengetahuan, ketrampilan serta sumber lainnya dalam rangka mencapai tujuan tanpa tergantung pada pertolongan dari hubungan eksternal.
Melibatkan masyarakat/kelompok komunitas pada posisi yang tepat serta mempertimbangkan kearifan lokal dalam kegiatan pengabdian masyarakat merupakan hal yang penting. Tantangan yang perlu ditemukenali kembali oleh dosen pelaksana pengabdian masyarakat adalah menerjemahkan semua potensi kearifan lokal sebagai landasan dalam menyusun program pengabdian kepada masyarakat di era global. Hilirisasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kekinian harus mampu bersinergi dengan kearifan lokal yang ada di tengah masyarakat. Dengan demikian, terdapat korelasi positif dan signifikan antara peningkatan kuantitas dan kualitas hasil penelitian dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka perguruan tinggi berkewajiban untuk meningkatkan pola pikir masyarakat akan literasi ilmu pengetahuan dan teknologi kekinian melalui kegiatan pengabdian masyarakat, sehingga masyarakat diharapkan mampu mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kekinian. Perguruan tinggi perlu menyadari bahwa, Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah sangat penting bagi kehidupan masa kini dan masa yang akan datang; pemanfaatan teknologi hasil penelitian (hilirisasi riset) dalam bentuk kegiatan pengabdian masyarakat akan sangat berguna bagi peningkatan kesejahteraan dan daya saing masyarakat pada era global. Hilirisasi produk teknologi hasil penelitian melalui kegiatan pengabdian masyarakat oleh perguruan tinggi seharusnya berupa teknologi terapan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat (feasible tecnologies) yang kemudian disebut sebagai teknologi unggulan. Teknologi unggulan adalah teknologi yang memiliki unsur keterbaharuan dan kemutakhiran, berpotensi memperoleh HKI, siap dipasarkan dan mempunyai prospek untuk dijual. Produk teknologi unggulan dapat berupa: rumus-rumus empiris, prosedur kerangka kerja, model optimalisasi dan simulasi, peningkatan plasma nutfah lokal dan paket teknologi yang dapat mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat secara berkesinambungan ke arah yang lebih baik.
Sejalan dengan visi tersebut di atas, “Internalisasi Nilai Kearifan Lokal dalam Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Perguruan Tinggi pada Era Global” dipilih sebagai topik SENDIMAS 6 tahun 2021. Melalui pemahaman yang komprehensif terhadap masyarakat/kelompok sebagai mitra serta pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan hasil kegiatan pengabdian masyarakat, maka kebermanfaatan hasil pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen perguruan tinggi diharapkan akan semakin meningkat.
Prosedur Pendaftaran
Pendaftaran melalui laman https://sendimas.ukdw.ac.id/
1. Biaya pemakalah : Rp 200.000,-
2. Biaya Peserta : Rp 50.000,-
Acara dilakukan secara daring