Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta menyelenggarakan workshop “Perumusan Gagasan, Tema, dan Penulisan Proposal Pengabdian kepada Masyarakat” pada hari Kamis, 30 Januari 2020.  Diikuti oleh 70 dosen UKDW, acara yang diselenggarakan di Ruang Seminar Pdt. Dr. Harun Hadiwijono ini bertujuan untuk merumuskan gagasan dan tema dalam pengajuan proposal Pengabdian kepada Masyarakat, baik untuk pendanaan internal LPPM maupun pendanaan Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional. 

Dalam sambutannya Mujiono, S.E., M.Sc. selaku Sekretaris LPPM UKDW mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi LPPM UKDW yang berhasil meningkatkan jumlah pengajuan proposal Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). “LPPM UKDW berhasil naik ke peringkat menjadi sangat bagus, tetapi sudah dua tahun berturut-turut tidak ada judul PkM yang berhasil tembus ke Sistem Informasi Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (Simlitabmas). Dengan diselenggarakannya workshop PkM ini diharapkan semakin banyak dosen yang mengajukan proposal,” ujarnya.

Adapun lima narasumber yang mengisi acara ini adalah Tri Retnani, S.Si., M.T. selaku Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappeda Kota Yogyakarta, Raden Wahyu Wijanarko sebagai Ketua Forum CSR Kota Yogyakarta dan Pemimpin Cabang Senopati PT Bank BPD DIY, Anif Luhur Kurniawan, S.IP. selaku Lurah Kelurahan Terban, Winaryati sebagai Ketua Kelompok Tani Gemah Ripah Kampung Sayur Yogyakarta, dan Dr. -Ing. Sita Yuliastuti Amijaya, S.T., M.Eng. Dosen Fakultas Arsitektur dan Desain (FAD) UKDW. Bertindak sebagai moderator acara ini Budi Susanto, S.Kom., M.T. Dosen Fakultas Teknologi Informasi (FTI) UKDW. 

Menurut Tri Retnani, S.Si., M.T., sebagai bentuk dukungan kemitraan dengan perguruan tinggi, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta telah memberikan dana hibah untuk PkM yang rutin dilaksanakan setiap tahun. “Tema dan prioritas pembangunan tahun 2021 adalah peningkatan infrastruktur dan perekonomian berbasis pariwisata untuk kesejahteraan masyarakat,” paparnya.

Selanjutnya Raden Wahyu Wijanarko mengungkapkan bahwa Forum CSR Kota Yogyakarta sangat terbuka jika ada dosen yang akan mengajak bekerja sama terkait PkM. “Program Gandeng Gendong yang dicanangkan oleh Pemkot Yogyakarta adalah program kerja sama antara stakeholder pembangunan, baik yang dilakukan secara bersama-sama maupun sebagian, dalam rangka pemberdayaan masyarakat, peningkatan kesejahteraan, dan kemajuan lingkungan,” ujarnya. 

Sedangkan Anif Luhur Kurniawan, S.IP. menyampaikan mengenai potensi lokal yang ada di Kelurahan Terban sebagai kampung budaya, kuliner, sayur, herbal, dan heritage. Anif Luhur berharap supaya dosen UKDW dapat membantu mengembangkan Kelurahan Terban sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat dan lingkungan sekitar. 

Pada kesempatan yang sama Winaryati mengemukakan mengenai latar belakang, persiapan, proses, dan hasil yang sudah dicapai di Kampung Sayur Bausasran. Salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh kampung sayur ini adalah memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga serta masyarakat melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan secara berkelanjutan dan  lestari. “Saat ini hobi bercocok tanam tidak hanya dapat dilakukan oleh orang orang desa, tetapi juga orang kota dengan kondisi lahan yang sempit dan terbatas,” katanya. 

Sementara itu Dr. -Ing. Sita Yuliastuti Amijaya, S.T., M.Eng. menyampaikan hasil penelitiannya dengan tim yang berjudul “Peningkatan Keterampilan dan Kewirausahaan melalui Pelatihan Batik Tulis Pewarnaan Alami bagi Masyarakat di Kawasan Embung Langensari Yogyakarta”. Penelitian yang dilakukan oleh Dr. -Ing. Sita Yuliastuti Amijaya, S.T., M.Eng., Kristian Oentoro, S.Ds., M.Ds., Tutun Seliari, S.T., M.Sc. dan Drs. Hendri Suprapto (pakar zat warna alam) bersama komunitas Paguyuban Batik Tulis Langensari ini menghasilkan kesimpulan bahwa masyarakat di sekitar Embung Langensari memiliki minat dan respon yang positif dalam pengembangan usaha batik tradisional di Kota Yogyakarta. 

Pada sesi kedua, dengan narasumber Dr. drh. R Wisnu Nurcahyo, Reviewer Nasional Pengabdian Masyarakat dan Dosen Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada, diskusi dilanjutkan dengan tajuk “Perumusan Ide, Gagasan, Tema, dan Penulisan Proposal Pengabdian Masyarakat yang Berkelanjutan”. Wisnu Nurcahyo menyampaikan mengenai prinsip dasar, jenis program, syarat, dan tahapan dalam pengajuan proposal Pengabdian kepada Masyarakat DIKTI. “Penyebab kegagalan program adalah karena program pembinaan sudah banyak dilakukan, program belum maksimal, dan masih program temporer,” ujarnya. 

Dr. drh. R Wisnu Nurcahyo memberi kesimpulan dengan mengatakan, “Revolusi industri 4.0 menuntut perubahan mindset perguruan tinggi dalam menyiapkan literasi digital. Perlu hibah bagi para pengabdi yang memiliki inovasi hilirisasi riset melalui program pengabdian tingkat nasional dan internasional. Diperlukan eksplorasi produk unggulan pertanian sesuai dengan keunikan yang berbasis pada kekuatan sosial lingkungan dan geografis serta pengembangan inovasi dan kreativitas sentra-sentra unggulan daerah melalui pendampingan intensif dari perguruan tinggi. Sinergi networking antar UKM dalam upaya menciptakan ketahanan ekonomi masyarakat dan menyiapkan masyarakat yang dapat menguasai literasi digital, barcoding, literasi data, dan literasi sosial”. Dirinya juga berharap dosen UKDW dapat mengajukan proposal PkM sebanyak-banyaknya terutama pada dana hibah dikti. (LPPM/Penta)

Pin It on Pinterest

Share This