Perpustakaan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) mengadakan pelatihan menulis dengan tema “Menulis dan Self Healing” pada Rabu, 4 Desember 2019. Pelatihan tersebut menghadirkan Hendra Sigalingging, S.Si, M.Hum., dosen Mata Kuliah Humaniora UKDW sebagai narasumber.

Menulis merupakan sebuah keterampilan yang menurut sebagian besar orang bukan hal yang mudah. Ada yang mengatakan bahwa menulis adalah sebuah bakat, keterampilan, kompetensi, dan lain sebagainya. Pernyataan tersebut bisa dikatakan tepat namun tidak seratus persen benar. Benar bahwa menulis adalah sebuah keterampilan, karena sering menulis akan menjadi  kebiasaan, dan akhirnya menjadi keterampilan. Dikatakan bakat pun tidak seratus persen benar, karena menulis bisa dilakukan siapa saja asal memiliki niat atau passion untuk menulis.

Menulis selalu menarik untuk dibahas karena menyangkut banyak hal yang bisa disampaikan lewat tulisan. Sayangnya budaya menulis di Indonesia masih bisa dibilang rendah. 

Keprihatinan akan sedikitnya produktivitas menulis di kalangan sivitas akademika UKDW menginspirasi Perpustakaan UKDW untuk mengadakan pelatihan ataupun workshop menulis, seperti diungkapkan Kepala Perpustakaan UKDW, Titi Sunarni, S.Pd, M.I.P. 

“Perpustakaan UKDW berencana untuk mengadakan pelatihan menulis secara rutin, minimal enam bulan sekali. Sebagai pemanasan, tahun 2018 yang lalu Perpustakaan UKDW menyelenggarakan pelatihan  penulisan essay,” papar Titi. 

Pelatihan Menulis dan Self Healing yang berlangsung di Ruang Seminar Pdt. Dr. Tasdik awal Desember ini dilatarbelakangi oleh permasalahan generasi milenial saat ini yang mengalami kesulitan untuk menyampaikan isi hati dengan wadah yang tepat. Bahkan, generasi milenial ini kesulitan mengeluarkan beban hatinya secara jujur untuk dirinya sendiri, akibatnya mereka menjadi tertekan dan berusaha mencari jalan pintas untuk menyelesaikan masalahnya lewat jalur yang negatif misalnya narkoba, bunuh diri, pegaulan bebas, dan lain-lain. Generasi milenial ini mencari wadah yang tepat agar mereka tidak hilang arah dan jatuh ke dalam hal yang negatif atau kurang baik. Salah satu jawaban kebutuhan itu adalah dengan memberikan pelatihan menulis dengan self healing. Banyak anak muda yang terbantu setelah mengenal self healing ini. 

Karen Baikie, seorang clinical psychologist di University of New South Wales memaparkan bahwa menuliskan peristiwa traumatis penuh tekanan serta peristiwa yang penuh emosi bisa memperbaiki fisik dan mental.

Pelatihan Menulis dan Self Healing mengajak si penulis untuk jujur dengan dirinya sendiri. Penulis dapat menuangkannya dalam bentuk tulisan apapun, misalnya puisi, cerpen, dan lain-lain. Intinya adalah membuka ruang bagi si penulis agar dapat menyampaikan kebenaran yang sesungguhnya dan mendorongnya untuk mencari jalan keluar yang positif. 

Para peserta sangat antusias mengikuti pelatihan tersebut. Pihak Perpustakaan UKDW mengungkapkan bahwa dari hasil evaluasi setelah pelatihan selesai, disimpulkan bahwa mahasiswa sangat rindu mendapatkan ruang untuk berdiskusi dan belajar menulis untuk mengasah kepekaan mereka, serta berharap pelatihan menulis dengan berbagai tema sering diselenggarakan agar mahasiswa semakin produktif dalam dunia tulis menulis.

Melalui pelatihan ini diharapkan ragam kegiatan literasi semakin meningkat dan membudaya di kalangan sivitas akademika UKDW. [TT]

Pin It on Pinterest

Share This