Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Bambu-preuneurship Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) bersama tiga dosen pendamping; Dr. Ing. Gregorius Sri Wuryanto, Adimas Kristiadi, M.T., dan Stefani N. Sabatini, M.T., serta Ketua Pokdarwis Dusun Pancoh, Ngatijan, membuka Festival Surthong Dusun Pancoh dengan mengadakan soft-launching tiga buah konstruksi bambu di area embung Dusun Pancoh, Girikerto, Turi, Kabupaten Sleman pada hari Minggu (29/7/2018). Soft-launching ketiga konstruksi bambu ini ditandai dengan pemotongan pita dan penanaman bibit bambu yang diwakili oleh Camat Kecamatan Turi; Drs. Abdul Haris Sunaryo, Kasi Pelayanan Desa Girikerto; Teguh Raharjo, S. Pt., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Informasi (WRIII) UKDW, Joko Purwadi, S.Kom., M.Kom., serta Dekan Fakultas Arsitektur dan Desain (FAD) UKDW; Dr. Ing. Wiyatiningsih, S.T., M.T. Festival ini rencananya akan dilanjutkan dengan gelar budaya pada Rabu malam (1/8/2018), kemudian ditutup dengan lomba fotografi bertema “Pesona Ekowisata Pancoh” yang masih dibuka hingga pekan mendatang.
Sebelumnya, selama satu bulan sejak 2 Juli 2018, tim KKN bersama warga, telah berusaha menyelesaikan ketiga konstuksi tersebut. Ketiga konstruksi bambu berupa shelter, jembatan, dan menara pandang yang diharapkan dapat menambah daya tarik desa tersebut merupakan salah satu dari program KKN Tematik Bambu-preuneurship selain branding desa wisata melalui lomba fotografi, pengembangan UKM dengan pengayaan teknik pengolahan produk bambu, pemetaan potensi bambu pada Dusun Pancoh, serta festival rakyat yang diakomodasi di area embung. Kesemua program tersebut menjadi strategi untuk mencapai tujuan KKN Tematik Bambu-preuneurship yaitu pemberdayaan potensi bambu untuk aplikasi ekonomi kreatif.
Menanggapi hasil kegiatan Tematik Bambu-preuneurship ini, Dekan FAD UKDW merasa KKN ini cukup berhasil karena produk yang dihasilkan merupakan hasil identifikasi kebutuhan desa. “Dari produk-produk ini, terlihat bahwa mereka melakukan riset”, ungkapnya. Camat Kecamatan Turi juga mengungkapkan apresiasi karena KKN tematik pada desa wisata seperti ini dapat meningkatkan kualitas pariwisatanya. “Harapan kami, ke depannya, apa yang sudah ditorehkan oleh UKDW ini bisa dipelihara masyarakat,” lanjutnya.