Lebaran telah datang, ini merupakan momen yang di tunggu-tunggu oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, terkhusus umat beragama Muslim yang merayakannya. Momen ini adalah momen yang sangat istimewa, karena dapat berkumpul dengan sanak saudara. Kitapun dapat melihat di TV maupun berita online terkait dengan laporan arus mudik yang menggambarkan antusiasme masyarakat untuk pulang kekampung halamannya. Tak hanya tentang mudik, namun hidangan seperti kue-kue lebaran maupun ketupat-ketupat yang di gantung pun menghiasi mall-mall maupun pasar tradisional untuk dijual. Hal ini tentu membuktikan bahwa kita hidup dalam masyarakat yang sangat bersemangat menyambut Lebaran sebagai bulan penuh berkah baik bagi yang merayakan maupun tidak.

Kita sebagai umat Kristiani yang diharuskan hidup dalam perdamaian dengan semua orang, termasuk dengan sesama yang berbeda agama, terkhusus pada saat ini sedang merayakan hari lebaran, akan lebih baik jika bisa berkunjung dan mengucapkan selamat Hari Raya sebagai bentuk cinta kasih, kepedulian dan perdamaian kita sesama umat manusia. Hal ini pun di tegaskan dalam Roma 12:9 yang menjadi dasar Firman kita kali ini, dimana Rasul Paulus mengingatkan jemaat yang ada di Roma dengan latar belakang yang berbeda yakni Kristen Yahudi dan Kristen non Yahudi, untuk saling mengasihi sehingga mempersatukan persaudaraan ditengah persekutuan. Melalui kasih yang tidak berpura-pura inilah setiap orang dimampukan untuk hidup saling menghormati, tidak mencari kesenangan sendiri. Rasul Paulus menasihati  semua orang yang percaya untuk tampil menjadi tubuh Kristus dengan mewujudkan damai sejahtera bagi semua orang. Begitupun kita sebagai masyarakat Indonesia yang hidup dalam keanekaragaman, diharuskan untuk mampu hidup bersama, saling menghargai dan menghormati. Melalui Hari Raya Idul Fitri kali ini pun menjadi kesempatan bagi kita sebagai umat Kristiani untuk mewujudkan kasih kepada sesama manusia dengan melakukan silahturahmi. Selain itu kita pun turut mewujudkan damai sejahtera sebagai wujud pelayanan kita terhadap Kristus dalam kehidupan nyata. Amin (Nanda Natalia)

Pin It on Pinterest

Share This