Natal merupakan peristiwa dan peringatan yang sangat penting bagi umat Kristiani. Di mana semua umat Kristiani berlomba-lomba untuk mewujudkan natal dalam bentuk sebuah perayaan. Natal juga merupakan bagian dari hari raya gerejawi yang cukup penting dalam tradisi gereja, yakni menghayati peristiwa kelahiran Yesus. Yesus merupakan sosok yang penting bagi kita karena Ia dipercaya sebagai Mesias yang datang untuk menyelamatkan umat manusia. Kehadiran Yesus diyakini untuk membawa damai sejahtera tidak hanya untuk umat manusia, namun juga bagi seluruh makhluk di muka bumi ini. Kedatangan-Nya untuk melakukan misi Allah melalui karya-karya penyelamatan yang dilakukan oleh-Nya.
Peristiwa kelahiran Yesus telah terjadi ribuan tahun lalu lamanya. Yang mau kita lihat bersama yaitu kehadiran Yesus yang membawa kita untuk percaya kepada-Nya bahwa Ia datang bukan hanya untuk keselamatan melainkan untuk membawa kedamaian bagi kita semua. Apabila kita melihat Kolose 3:15 yang mengatakan “Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.” Dalam hal ini, Paulus menekankan bagaimana kita sebagai umat Kristen memiliki kehidupan yang sesuai dengan apa yang diyakini yaitu Kristus yang membawa damai sejahtera bagi seluruh umat manusia. Sebagai manusia, kita pasti tahu bahwa kita perlu berbuat baik, namun sepatutnya kita perlu tahu bahwa apa yang kita lakukan bukan semata-mata hanya untuk melakukan kebaikan melainkan kita memahami bahwa yang menjadi latarbelakang kita melakukan hal tersebut adalah damai Kristus yang sudah kita terima. Hal ini merupakan hal yang mendasari kita untuk berbuat baik kepada siapapun tanpa pandang bulu. Hal ini kita lakukan karena kuasa Kristus telah menguasai segala sesuatu yang ingin kita lakukan baik itu kepada sesama dan juga kepada dunia (alam semesta).
Dalam menyambut natal, hal yang paling dirasakan oleh kita adalah rasa sukacita. Namun sukacita yang seperti apa yang dapat kita bagikan kepada sesama? Tentu sukacita umat atas peristiwa kelahiran Yesus diperlihatkan lewat ibadah-ibadah syukur yang kita lakukan. Namun sukacita tersebut tidak terbatas hanya sebuah ritus semata melainkan melalui sikap kita untuk membagikan damai sejahtera Kristus itu sendiri yang perlu dibagikan kepada sesama kita. Kita perlu menumbuhkan sikap hati yang dipenuhi damai sejahtera yang kita terima dari Kristus dalam relasi-relasi nyata yang dibangun dalam keluarga ataupun sahabat-sahabat terdekat kita. Dengan hal tersebut, kita akan berani untuk bersaksi dalam rangka memaknai damai sejahtera Kristus yang telah diberikan kepada kita dan dengan sendirinya kedamaian yang kita miliki dapat kita bagikan dalam rangka berhubungan dengan sesama kita.
Damai sejahtera yang telah kita terima perlu kita usahakan, bukan hanya kita terima secara cuma-cuma. Namun perlu kita ketahui bahwa kedamaian dapat tercipta apabila kita memiliki hubungan yang harmonis terhadap Allah kita, sesama kita, dan alam semesta. Dengan begitu Rasul Paulus mengatakan bahwa kita telah dipanggil menjadi satu tubuh di dalam Kristus, maka kita perlu mengucap syukur akan hal itu. Sebagai bagian dari tubuh Kristus, hendaklah kita dapat menjadi pembawa damai bagi setiap orang. Hal ini perlu kita jadikan sebagai panggilan dalam hidup kita. Begitu seharusnya apabila kita menjadi bagian dalam tubuh Kristus. Kita sebagai bagian dari keluarga Duta Wacana membutuhkan damai sejahtera dalam kehidupan kita baik dalam pekerjaan dan tugas tanggung jawab kita sebagai mahasiswa. Mulai dari sekarang, marilah kita memiliki komitmen untuk menggunakan kata, sikap, apa yang kita putuskan, dan semuanya hanya untuk mengarah kepada apa yang dapat mendatangkan damai sejahtera untuk sesama dan seluruh makhluk di dunia ini. (sesia)