Fakultas Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) menggandeng Ground Water Working Group (GWWG), mahasiswa UGM, masyarakat, komunitas pemerhati sungai, Pemerintah DI Yogyakarta dan pihak swasta perusahaan untuk peringati Hari Air Sedunia 2018 dengan penyelamatan mata air di aliran Sungai Winongo, Yogyakarta. Aksi bertema “Sinergi Dan Kolaborasi Aksi Konservasi Untuk Keberlanjutan Sumberdaya Air” tersebut memprioritaskan 3 mata air yang hilang tertimbun sampah di Sungai Winongo yang melewati Kota Yogyakarta.
Aksi Bersih Sungai Winongo ini telah dimulai sejak 2016, gerakan yang saat itu diinisiasi oleh GWWG telah berhasil merevitalisasi mata air dengan membangun perpipaan yang dibutuhkan masyarakat. Pada tahun 2017, tercatat mata air yang sudah di revitalisasi tersebut telah memberikan manfaat kepada 300 KK penggunanya.
Ketua Panitia kegiatan ini, Drs. Djoko Rahardjo, M.Kes. mengatakan bahwa rangkaian kegiatan telah dimulai sejak kemarin, diawali dengan diskusi dan workshop tentang air dan puncaknya adalah aksi bersih sungai dan penyelamatan 3 mata air yang tertutup sampah di sepanjang Sungai Winongo. Pelibatan mahasiswa dari UKDW dan UGM menjadi bentuk pembelajaran implementasi pengetahuan akademis sekaligus pengabdian masyarakat. “Kami ingin membangkitkan kembali kesadaran masyarakat, khususnya warga Yogyakarta tentang pentingnya menjaga sungai dengan mengurangi membuang sampah ke sungai, menjaga dari longsor dan sedimentasi”, jelasnya.
Tahun ini sinergi dan kolaborasi yang ada telah melibatkan lebih banyak pihak. Ketua GWWG, Heru Hendrayana menyampaikan apresiasinya kepada semua peserta yang terlibat. “Kami gembira dengan antusiasme pemangku kepentingan yang meningkat, Selain dari Perhotelan, Forum Komunikasi Winongo Asri (FKWA), Kegiatan ini juga di dukung oleh Global Water Partnership South East Asia dimana Danone Indonesia aktif berkontribusi disana. Harapannya kedepan akan semakin banyak pihak yang turut berpartisipasi, karena konservasi air di Yogyakarta adalah tanggung jawab kita semua” Tegas Heru.
Ketua salah satu Komunitas pemerhati sungai FKWA, Endang Rohijani mengatakan bahwa timnya telah mengumpulkan data awal dari warga masyarakat senior di sepanjang sungai untuk mengetahui sejarah letak sejumlah mata air di aliran sungai Winongo. Data tersebut yang kemudian menjadi dasar untuk kegiatan restorasi mata air hari ini. “Selanjutnya mata air tersebut akan dikelola oleh FKWA dan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. Apabila manfaat sungai bisa dirasakan oleh masyarakat, kesadaran dan rasa memiliki masyarakat akan turut menguat, Saya apresiasi Danone Indonesia yang telah bergabung, semoga bisa disusul oleh pengguna air lainnya” kata Endang.
Sebagaimana diketahui bersama, hari Air sedunia diperingati setiap tanggal 22 Maret, peringatan ini pertama kali diumumkan pada sidang umum PBB ke-47 pada tanggal 22 Desember 1992 di Rio de Janeiro, Brasil. Peringatan Hari Air ini kemudian mulai pada tahun 1993 untuk memotivasi publik untuk memberikan dukungannya dalam konservasi air.